Selasa, 21 Februari 2017

SIGNIFIKANSI FILSAFAT



SIGNIFIKANSI FILSAFAT

Filsafat berasal dari kata Pilos (cinta), Sophos (kebijaksanaan), tahu dengan mendalam, hikmah. Filsafat menurut terminologi: ingin tahu dengan mendalam (cinta pada kebijaksanaan) Menurut Ciceros (106-43 SM), penulis Romawi orang yang pertama memakai kata-kata filsafat adalah Phytagoras (497 SM), sebagai reaksi terhadap cendikiawan pada masanya yang menamakan dirinya ”Ahli pengetahuan”, Phytagoras mengatakan bahwa pengetahuan dalam artinya yang lengkap tidak sesuai untuk manusia. tiap-tiap orang yang mengalami kesukaran-kesukaran dalam memperolehnya dan meskipun menghabiskan seluruh umurnya, namun ia tidak akan mencapai tepinya. Jadi pengetahuan adalah perkara yang kita cari dan kita ambil sebagian darinya tanpa mencakup keseluruhannya. Oleh karena itu, maka kita bukan ahli pengetahuan, melainkan pencari dan pencinta pengetahuan.
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan, dan pemikiran manusia secara kritis, dan dijabarkan dalam konsep mendasar.Filsafat tidak di dalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen, dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi, dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir, dan logika bahasa.
Motivasi timbulnya filsafat diantaranya adalah:
-        Dongeng, tahayul (mite) ada yang kritis ingin tahu kebenaran mite itu (Zaman awal Yunani).
-      Keindahan Makrokosmos, ingin tahu rahasia alam. Ketakjuban sikap lahir dalam bentuk bertanya kebenaran atau pertanyaan menjadi serius dan penyelidikan yang (bukan sembarangan pertanyaan sistematis filosof Ultimate Question: contoh Thales ”what is the nature of the world stuff?” (-) water is the basic principle of the universe (+).
-     Penyebab timbulnya pertanyaan adalah kesangsian Sangsi (ragu): percaya, sangsi, tidak percaya pikiran akan bekerja pikiran membentur-bentur menggelisahkan (problema).
Filsafat mencoba memadukan hasil-hasil dari berbagai sains yang berbeda ke dalam suatu pandangan dunia yang konsisten. Filosof cenderung untuk tidak menjadi spesialis, seperti ilmuwan. Ia menganalisis benda-benda atau masalah dengan suatu pandangan yang menyeluruh. Filsafat tertarik terhadap aspek-aspek kualitatif segala sesuatu, terutama berkaitan dengan makna dan nilai-nilainya. Filsafat menolak untuk mengabaikan setiap aspek yang otentik dari pengalaman manusia.
Kita sangat memerlukan suatu ilmu yang sifatnya memberikan pengarahan atau ilmu pengarahan. Dengan ilmu tersebut, manusia akan dibekali suatu kebijaksanaan yang di dalamnya memuat nilai-nilai kehidupan yang sangat diperlukan oleh umat manusia. Hanya ilmu filsafat yang dapat diharapkan mampu memberi manusia suatu integrasi dalam membantu mendekatkan manusia pada nilai-nilai kehidupan untuk mengenali mana yang pantas kita tolak, mana yang pantas kita terima, mana yang pantas kita ambil sehinga dapat memberikan makna kehidupan. Ada beberapa hal yang membuat filsafat penting bagi manusia yaitu:
1.      Dengan belajar filsafat diharapkan akan dapat menambah ilmu pengetahuan, karena dengan bertambahnya ilmu akan bertambah pula cakrawala pemikiran dan pangangan yang semakin luas.
2.         Dasar semua tindakan. Sesungguhnya filsafat di dalamnya memuat ide-ide itulah yang akan membawa mansuia ke arah suatu kemampuan utnuk merentang kesadarannya dalam segala tindakannya sehingga manusia akan dapat lebih hidup, lebih tanggap terhadap diri dan lingkungan, serta lebih sadar terhadap diri dan lingkungan.
3.      Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kita semakin ditentang dengan kemajuan teknologi beserta dampak negatifnya, perubahan demikian cepatnya, pergeseran tata nilai, dan akhirnya kita akan semakin jauh dari tata nilai dan moral
Filsafat dapat dipelajari dengan 3 cara:
1.      Metoda sistematis (isi filsafat) :
-          Teori pengetahuan (isme-isme filsafat)
-          Teori hakikat (aliran-aliran filsafat)
-          Teori nilai
2.      Metoda Historis:
-         Tokoh dan periode filsafat (sejarah pemikiran)
-        Periode, babakan sejarah filsafat: ancient philosofy, medieval philosophy, modern philosophy.
3.      Metoda kritis: tingkat intensif, telah memiliki pengetahuan filsafat, pendekatan sistematis atau historis memahami isi , mengajukan kritik, menentang dukungan dengan pendapat sendiri atau filosof lain.


Daftar Rujukan :

Anwar, Ali dkk, Rangkuman Ilmu Perbandingan Agama Dan Filsafat, Bandung: Pustaka Setia, 2005.

Suhartono, Suparlan, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2005.

Saefullah, Djadja, Pengantar Filsafat, Bandung: PT. Refika Aditama, 2007.

https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat

EMPAT JENIS PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan karakter dalam satuan pendidikan meliputi pembelajaran di kelas, kegiatan sehari-hari di sekolah (kultur sekolah), dan kegiatan...