Sunday, 17 April 2016

FRONT-END ANALYSIS

Front-End Analysis (FEA)

Front-End Analysis adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menjembatani kesenjangan yang ada antara kenyataan dan harapan untuk menyelesaikan masalah tersebut. pada kegiatan front-end analysis adalah mempelajari  masalah mendasar yang dihadapi peserta pelatihan: untuk meningkatkan penampilan (performance) dari guru-guru pendidikan khusus. Sepanjang analisis ini, kemungkinan alternatif pembelajaran (instruction) yang lebih rapi dan efisien dipertimbangkan. Merekam (filing), dan mencari perangkat pembelajaran yang terkait. Jika alternatif pembelajaran dan materi tersedia kemudian baru dapat disusun bahan pembelajaran.
Front-End Analysis secara spesifik terdiri dari atas analisis performa, analisis kebutuhan, analisis pekerjaan, pengalaman praktis tentang kesulitan siswa belajar, dan beberapa konsep baru yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Analisis performa ditujukan untuk memperoleh gambaran performa apa yang hendaknya dikuasai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Identifikasi yang berkaitan dengan siswa di antaranya adalah tentang usia, jenis kelamin, level pendidikan, tingkat sosial ekonomi, latar belakang, gaya belajar, pengalaman dan sikap. Karakteristik siswa seperti diatas, akan bermanfaat ketika kita menentukan tujuan yang harus dicapai, pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran yang dianggap cocok, serta untuk menentukan teknik evaluasi yang relevan. Tujuan analisis yang dilakukan pada tahap front end analysis sebagai berikut:
1.         Analisis performa ditujukan untuk memperoleh gambaran perfoma apa yang hendaknya dikuasai oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
2.      Analisis kebutuhan lebih berarah pada kajian atas profil lulusan seperti apa yang akan dihasilkan terutama ditinjau dari aspek intelektual, emosional, spiritual, dan karakter.
3.           Analisis pekerjaan ditujukan untuk menganalisis kebutuhan dunia kerja atas lulusan yang dihasilkan dunia pendidikan
4.        Analisis kesulitan belajar dan konsep baru yang dibutuhkan dilakukan agar pembelajaran dapat dikembangkan untuk meminimalisasi kesulitan dan kegagalan siswa sekaligus membekali siswa dengan hal-hal baru yang dapat mempermudah proses pembelajaran

Ada beberapa analisis yang bisa dilakukan dalam Front-End Analysis yaitu:.
Analisis Peserta
Analisis peserta bertujuan untuk mengetahui latar belakang, karakteristik dan pengetahuan awal peserta didik. Beberapa data yang terkait dengan peserta adalah kemampuan bekerja sama, pengalaman pelatihan dengan komputer, kemampuan berbahasa, pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti dan kemampuan khusus yang relevan dengan tujuan pembelajaran.
Ada empat kegiatan dalam menganalisis peserta yaitu 1) analisis demografi dan tuntutan khusus, 2) menentukan sikap terhadap materi yang dikuasai 3) kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang diperlukan, 4) Dokumen yang dimiliki.

Analisis Teknologi
Analisis teknologi bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan teknologi yang dimiliki seperti telepon, e-mail, chat room technology, news group technology dan list server technology dengan cara melakukan analisis untuk mendukung kinerja, melakukan tes dan penilaian, mendistribusi dan pengiriman produk multimedia serta melakukan analisis tentang keahlian dan dokumen yang dimiliki.

Analisis Situasi
Analisis situasi bertujuan untuk menentukan dasar-dasar pertimbangan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Menguasai lingkungan kerja merupakan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan menganalisis lingkungan atau situasi kerja kita dapat merancang  strategi kerja untuk memaksimalkan proses distribusi dan pengiriman hasil kerja.

Analisis Tugas
Dalam melakukan Task Analysis (analisis tugas) teori yang digunakan adalah teori belajar orang dewasa. Menurut Knowles ada beberapa komponen yang harus diperhatikan bagi orang dewasa dalam belajar. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut: Pertama, relevance. Orang dewasa dalam belajar akan memperhatikan hubungan topik yang dipelajari dengan kenyataan di dunia dimana pengetahuan tersebut digunakan. Kedua, involvement. Dalam belajar orang dewasa dituntut untuk aktif, tidak pasif dan tidak pula hanya mendengar instruktur menyampaikan materi. Ketiga, control over learning. Orang dewasa dalam belajar harus bebas menentukan dimana, apa dan bagaimana cara mereka belajar. Mereka tidak tergantung pada orang lain. Yang menentukan dirinya sendiri. Keempat, non-traditional learning situation. Orang dewasa dalam belajar membutuhkan privasi dan bersifat individual.
Berdasarkan komponen-komponen tersebut maka dalam mengembangkan pembelajaran berbasis multimedia harus memperhatikan hal-hal berikut; bagi orang dewasa belajar menjadi tidak efektif apabila levelnya ditingkatkan dari yang seharusnya dipelajari dan tujuan yang dibuat harus sesuai dengan kebutuhan belajar orang dewasa tersebut.

Untuk dapat melaksanakan analisis tugas ada beberapa proses yang harus dilalui yaitu: Pertama, menentukan posisi jabatan. Kedua, mengidentifikasi semua tanggungjawab yang saling terkait dengan pekerjaan yang dilakukan. Ketiga, mengidentifikasi langkah-langkah yang berkaitan dengan pekerjaan. Keempat, melakukan pekerjaan tersebut. Terakhir, mendokumentasikan semua hasilnya.

Analisis Isu
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah Issue Analysis (analisis isu). Ada tiga tahapan yang dapat dilakukan dalam analisis isu. Pertama, mengumpulkan data yang berasal dari peserta (pembelajar), teknologi, situasi yang dihadapi, tugas, dan analisis kejadian penting. Kedua, menempatkan data yang sesuai kedalam form analisis. Dalam hal itu dapat dipilah atas tiga bahagian yaitu organisasi, kinerja dan pelatihan. Ketiga, mendokumentasikan hasil-hasilnya.

Analisis Kejadian Penting
Analisis berikutnya yang dilakukan adalah Critical Incident Analysis (analisis kejadian penting). Analisis ini penting dilakukan untuk menentukan mana yang harus diajarkan dan mana yang tidak harus diajarkan. Hal itu dilakukan guna secara efektif dapat menetapkan kinerja yang dilakukan. Selain itu juga agar dapat mengetahui apa yang diharapkan termasuk solusi masalah yang dihadapi.  Dalam melakukan analisis kejadian penting ada beberapa proses yang harus dilalui yaitu; menetapkan tugas-tugas yang dianggap penting dalam pekerjaan, menetapkan tugas-tugas yang dianggap tidak begitu penting, menetapkan tugas-tugas yang tidak akan dilaksanakan dan mendokumentasikan hasil-hasilnya.

Analisis Tujuan
Setelah dilakukan analisis isu, selanjutnya dilakukan Objective Analiysis (analisis tujuan). Analisis tujuan dilakukan dalam rangka menentukan apa yang akan menjadi isi (materi pengetahuan), bagaimana agar efektif diukur keberhasilannya, memilih media yang digunakan. Dalam rangka membuat tujuan tersebut ada lima domain belajar yang perlu diperhatikan yaitu, kognitif, afektif, gerak, psikomotor dan metakognitif.
Prosedur analisis tujuan dapat dilakukan melalui proses-proses berikut: 1) menetapkan domainnya, 2) menetapkan levelnya, 3) menuliskan tujuan yang ingin dicapai, 4) menuliskan tujuan kinerja, 5) mendiskusikannya kedalam suatu kelompok, 6) memilah tujuan antara dari tujuan kinerja, 7) memilah tujuan pelajaran dari tujuan kinerja.

Analisis Media
Setelah berhasil menetapkan tujuan barulah kita selanjutnya dapat menetapkan media yang dibutuhkan. Media analysis (analisis media) menjadi sesuatu yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan pembelajaran.
Menggunakan kertas kerja.

Analisis Data
Analisis berikutnya yang harus dilakukan adalah Extant Data Analysis (analisis data). Analisis data dilakukan dalam rangka memecahkan masalah yang ditemui. Untuk melaksanakan analisis data ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan yaitu: Mengidentifikasi sumber informasi, mengumpulkan informasi dan bahan-bahan pembelajaran, mengevaluasi informasi berdasarkan tujuan, pembelajar dan kebutuhan, putuskan apakah akan membeli atau membuat, mengevaluasi apa yang sudah diputuskan dan dokumentasikan hasil-hasilnya

Analisis Biaya
Analisis berikutnya yang harus dilakukan adalah cost analysis (analisa biaya). Proses yang dilakukan dalam analisis biaya adalah melaksanakan cost-benefit analysis (analisa pemanfaatan biaya), menetapkan return on investment (mengembalikan investasi), serta mendokumentasikan hasil-hasilnya.

No comments:

Post a Comment

EMPAT JENIS PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan karakter dalam satuan pendidikan meliputi pembelajaran di kelas, kegiatan sehari-hari di sekolah (kultur sekolah), dan kegiatan...