METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
Metode
merupakan alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, alat itu
mempunyai fungsi ganda, yaitu bersifat polipragmatis dan monopragmatis.
Polipragmatis, bilamana metode mengandung kegunaan yang serba ganda
(multypurpose), misalnya suatu metode tertentu pada suatu situasi kondisi
tertentu dapat digunakan untuk membangun atau memperbaiki sesuatu. Kegunaannya
dapat tergantung pada si pemakai atau pada corak, bentuk, dan kemampuan metode sebagai
alat. sedangkan monopragmatis, bilamana metode mengandung satu macam kegunaan
untuk satu macam tujuan.
Metode
pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu proses
belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem
pengajaran. Oleh karena itu, metode harus sesuai dan selaras dengan
karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan (setting) dimana pengajaran berlangsung. Penggunaan atau pemilihan
suatu metode mengajar di sebabkan oleh adanya beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan antara lain: tujuan, karakteristik siswa, situasi, kondisi,
kemampuan pribadi guru, sarana dan prasarana.
Secara garis
besar metode mengajar dapat di klasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu :
1.
Metode mengajar konvensional, yaitu metode mengajar
yang lazim dipakai oleh guru atau disebut metode tradisional.
2.
Metode mengajar inkonvesional, yaitu suatu teknik
mengajar yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum, seperti
mengajar dengan modul, pengajaran berprogram, machine unit, masih
merupakan metode yang baru dikembangkan dan diterapkan di sekolah tertentu yang
mempunyai peralatan dan media yang lengkap serta guru-guru yang ahli
menanganinya.
Macam-macam Metode Pembelajaran dan Pengaplikasiannya
Adapun metode
pembelajaran itu banyak sekali banyak macam variasinya, berikut ini akan kita bahas
6 diantaranya berikut cara pengaplikasianya serta kelemahan dan kelebihannya,
Metode Ceramah
Metode ceramah agaknya merupakan metode mengajar yang paling
tua dan paling banyak dipergunakan di sekolah. Hal itu mungkin sekali
disebabkan karena mudah dan murahnya metode ini. Dengan hanya bermodalkan suara
guru akan dapat menyampaikan suatu materi pelajaran kepada murid-muridnya.Metode
ceramah yaitu suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh guru di muka
kelas. Peran seorang murid disini sebagai penerima pesan, mendengar
memperhatikan, dan mencatat keterangan-keterangan guru. Metode ini layak
dipakai guru bila pesan yang disampaikan berupa informasi, jumlah siswa terlalu
banyak, dan guru adalah seorang pembicara yang baik.
Kelebihan : penggunaan
waktu yang efisien dan pesan yang disampaikan dapat sebanyak-banyaknya,
pengorganisasian kelas lebih sederhana, dapat memberikan motivasi terhadap
siswa dalam belajar, fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan.
Kelemahan : guru
seringkali mengalami kesulitan dalam mengukur pemahaman siswa, siswa cenderunng
bersifat pasif dan sering keliru dalam menyimpulkan penjelasan guru,
menimbulkan rasa pemaksaan pada siswa, cenderung membosankan dan perhatian
siswa berkurang.
Apabila seorang guru hendak menggunakan metode
ceramah, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1) Guru benar-benar menguasai bahan pelajaran yang akan
diajarkan.
2) Guru dapat menyampaikan bahan pelajaran dengan
sistematis yang dapat diikuti murid-murid.
3) Guru menguasai bahasa pengantar dengan baik.
4) Guru dapat menyusun kata-kata yang akan diucapkannya
dalam kalimat-kalimat yang sederhana tapi baik susunannya.
Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua
individu atau lebih, berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan, saling
tukar informasi, saling mempertahankan pendapat dan memecahkan sebuah masalah
tertentu.
Metode ini biasanya erat kaitannya dengan metode
lainnya misalnya metode ceramah, karyawisata dan lain-lain karena metode diskusi
ini adalah bagian yang terpenting dalam memecahkan suatu masalah (problem
solving).
Kelebihan : suasana kelas
lebih hidup, dapat menaikkan prestasi kepribadian individu, kesimpulan hasil
diskusi mudah dipahami siswa, siswa belajar untuk mematuhi peraturan-peraturan
dan tata tertib dalam musyawarah.
Kelemahan : siswa ada yang
tidak aktif, sulit menduga hasil yang dicapai, siswa mengalami kesulitan mengeluarkan
ide-ide atau pendapat mereka secara ilmiah dan sistematis.
Untuk mengatasi kelemahan dan segi negatif dari metode
ini: pimpinan diskusi diberikan kepada murid dan diatur secara bergiliran, guru
mengusahakan seluruh siswa agar berpartisipasi dalam diskusi, mengusahakan
supaya semua siswa mendapat giliran berbicara, sementara siswa yang lain
belajar mendengarkan pendapat temannya, mengoptimalkan waktu yang ada untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan.
Ada beberapa
jenis diskusi yang dilakukan oleh guru dalam membimbing belajar siswa antara
lain :
a)
Whole Group, yaitu bentuk diskusi kelas dimana para pesertanya duduk
setengah lingkaran, guru bertindak sebagai pemimpin dan topiknya telah
direncanakan.
b)
Diskusi kelompok, yaitu diskusi yang biasanya terdiri dari kelompok
kecil (4-6) orang peserta, dan juga diskusi kelompok besar terdiri (7-15)
anggota. Dalam diskusi tersebut dibahas tentang suatu topik tertentu dipimpin
oleh seorang ketua dan seorang sekretaris.
c)
Buzz Group, yaitu biasanya dibagi-bagi menjadi kelompok kelompok kecil
yang terdiri dari 3-4 orang peserta. Tempat duduk diatur sedemikian rupa agar
para siswa dapat bertukar pikiran dan bertatap muka dengan mudah. Diskusi ini
biasanya diadakan ditengah-tengah pelajaran atau diakhir pelajaran dengan
maksud memperjelas dan mempertajam bahan pelajaran.
d)
Panel, yaitu bentuk diskusi yang terdiri dari 3-6 orang peserta untuk
mendiskusikan suatau topik tertentu dan duduk dalam bentuk seni melingkar yang
dipimpin oleh moderator.
e)
Syindicate group, yaitu bentuk diskusi ini kelas dibagi ke dalam
beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 peserta, masing-masing kelompok
mengerjakan tugas-tugas tertentu atau tugas yang bersifat komplementer.
f)
Symposium, yaitu dalam diskusi ini biasanya terdiri dari pembawa
makalah, moderator, dan notulis, serta beberapa peserta symposium.
g)
Informal debate, yaitu biasanya bentuk diskusi ini kelas dibagi menjadi
dua tim yang agak seimbang besarnya dan mendiskusikan subjek yang cocok untuk
diperdebatkan tanpa memperhatikan peraturan perdebatan formal.
h)
Fish bowl, yaitu diskusi ini tempat duduk diatur setengah melingkar
dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap peserta diskusi. Kelompok pendengar
duduk mengelilingi kelompok diskusi yang seolah-olah melihat ikan yang
berada di dalam mangkok.
i)
Brain storming, yaitu biasanya terdiri dari delapan sampai dua belas
orang peserta, setiap anggota kelompok diharapkan menyumbang ide dalam
pemecahan masalah. Hasil yang diinginkan adalah menghargai pendapat orang lain,
menumbuhkan rasa percaya diri dalam upaya mengembangkan ide-ide yang ditemukan
atau dianggap benar.
Metode
Tanya Jawab
Yaitu penyampaian pelajaran dengan cara guru
mengajukan pertanyaan dan murid menjawab atau penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada murid atau dapat juga
dari murid kepada guru.
Kelebihan : situasi kelas
akan hidup karena anak-anak aktif berfikir dan menyampaikan buah fikiran,
melatih agar anak berani mengungkapkan pendapatnya dengan lisan, timbulnya
perbedaan pendapat diantara anak didik akan menghangatkan proses diskusi dengan
lisan secara teratur, mendorong murid lebih aktif dan sungguh-sungguh,
merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya fikir, mengembangkan
keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
Kelemahan : memakan waktu lama, siswa merasa takut apabila guru
kurang mampu mendorong siswanya untuk berani menciptakan suasana yang santai
dan bersahabat, tidak mudah membuat pertanyaan sesuai dengan tingkat berfikir
siswa.
Adapun untuk
menggunakan metode tanya jawab tersebut perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1)
Rumuskan tujuan pengajaran secara spesifik yang
berpangkal pada tingkah laku siswa
2)
Guru melakukan pertanyaan dari hal-hal yang sederhana
kemudian dilanjutkan kepada pertanyaan-pertanyaan yang mendasar tentang materi
yang dibicarakan
Metode Drill
(latihan)
Metode drill
adalah suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, juga
sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik.
Kelebihan
metode drill adalah:
a) Dapat untuk
memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan
menggunakan alat-alat.
b) Dapat untuk
memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan,
pembagian tanda-tanda/symbol dan sebagainya.
c)
Dapat
membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.28
Kekurangan
metode drill ini adalah:
a)
Menghambat
bakat dan inisiatif siswa
b)
Menimbulkan
penyesuaian secara statis kepada lingkungan
c)
Membentuk
kebiasaan yang kaku
d)
Menimbulkan
verbalisme
Metode
Demonstrasi
Yaitu metode mengajar dengan menggunakan peragaan
untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana
berjalannya suatu proses pembentukan tertentu kepada siswa. Dapat digunakan
dalam penyampaian bahan pelajaran fikih. Langkah-langkah penerapan metode
demonstrasi: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Kelebihan metode
demonstrasi ini adalah:
a) Perhatian anak didik dapat dipusatkan dan titik berat
yang dianggap penting oleh guru dapat diamati secara tajam.
b) Perhatian anak didik akan lebih terpusat kepada apa
yang didemonstrasikan. Jadi proses belajar anak didik akan lebih terarah dan
akan mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain.
Kekurangan metode
demonstrasi ini adalah:
a)
Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda
yang akan dipertunjukkan.
b)
Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
Metode
Sorogan
Menurut
Zamakhsyari Dhofir bahwa metode sorogan adalah seorang murid mendatangi guru
yang akan membacakan beberapa baris Alqur’an atau kitab-kitab bahasa Arab dan
menerjemahkan kata demi kata ke dalam bahasa tertentu yang pada gilirannya
murid mengulangi dan menerjemahkan kata perkata sepersis mungkin seperti yang
dilakukan gurunya.
Adapun
metode sorogan ini didasari atas peristiwa yang terjadi ketika Rasulullah saw.
menerima ajaran dari Allah SWT melalui malaikat Jibril mereka langsung bertemu
satu persatu, yaitu antara malaikat Jibril dan Rasulullah saw.
Kelebihan
metode sorogan ini adalah:
a)
Terjadi
hubungan yang erat dan harmonis antara guru dengan murid.
b)
Guru dapat
mengetahui secara pasti kualitas yang telah dicapai muridnya.
c) Murid yang
IQnya tinggi akan cepat menyelesaikan pelajaran, sedangkan yang IQnya rendah ia
membutuhkan waktu yang cukup lama.
Kekurangan metode
sorogan ini adalah:
a) Tidak
efisien karena hanya menghadap beberapa murid, sehingga kalau menghadap murid
yang banyak metode ini kurang begitu tepat.
b) Membuat
murid cepat bosan karena metode ini menuntut kesabaran, ketaatan dan disiplin
pribadi.
Metode Katekesmus
Metode katekesmus adalah suatu cara
menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya
sudah ditentukan.
Kelebihan metode
katekesmus ini adalah keseragaman dan kemurnian pengatahuan akan terjamin,
dengan demikian maka amat baik dipakai dalam menyajikan mata pelajaran agama. bahan
pelajaran telah tertulis dalam buku pelajaran hingga hal ini memudahkan serta
meringankan beban guru.
Kekurangan
metode katekesmus ini adalah kurang memberi rangsangan untuk mengembangkan
bahan pelajaran sebab bahan-bahan tersebut sudah tersedia baik bagi guru maupun
bagi murid. Serta inisiatif guru dan murid dikekang, pengetahuan guru dan murid
tidak luas.
Sumber :
Depag RI. 2001.
Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta:
Depag RI.
Djamarah,
S.B. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka
Cipta.
Siregar, M. 2003.
Metodologi Pengajaran Agama. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.
Usman, M.B. 2002. Metodologi
Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Pers.
No comments:
Post a Comment