Friday, 15 April 2016

METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN



 METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
 
Metode merupakan alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, alat itu mempunyai fungsi ganda, yaitu bersifat polipragmatis dan monopragmatis. Polipragmatis, bilamana metode mengandung kegunaan yang serba ganda (multypurpose), misalnya suatu metode tertentu pada suatu situasi kondisi tertentu dapat digunakan untuk membangun atau memperbaiki sesuatu. Kegunaannya dapat tergantung pada si pemakai atau pada corak, bentuk, dan kemampuan metode sebagai alat. sedangkan monopragmatis, bilamana metode mengandung satu macam kegunaan untuk satu macam tujuan.
Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran. Oleh karena itu, metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan (setting) dimana pengajaran berlangsung. Penggunaan atau pemilihan suatu metode mengajar di sebabkan oleh adanya beberapa faktor yang harus dipertimbangkan antara lain: tujuan, karakteristik siswa, situasi, kondisi, kemampuan pribadi guru, sarana dan prasarana.
Secara garis besar metode mengajar dapat di klasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu :
1.              Metode mengajar konvensional, yaitu metode mengajar yang lazim dipakai oleh guru atau disebut metode tradisional.
2.              Metode mengajar inkonvesional, yaitu suatu teknik mengajar yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum, seperti mengajar dengan modul, pengajaran berprogram, machine unit, masih merupakan metode yang baru dikembangkan dan diterapkan di sekolah tertentu yang mempunyai peralatan dan media yang lengkap serta guru-guru yang ahli menanganinya.

Macam-macam Metode Pembelajaran dan Pengaplikasiannya
Adapun metode pembelajaran itu banyak sekali banyak macam variasinya, berikut ini akan kita bahas 6 diantaranya berikut cara pengaplikasianya serta kelemahan dan kelebihannya,  
Metode Ceramah
Metode ceramah agaknya merupakan metode mengajar yang paling tua dan paling banyak dipergunakan di sekolah. Hal itu mungkin sekali disebabkan karena mudah dan murahnya metode ini. Dengan hanya bermodalkan suara guru akan dapat menyampaikan suatu materi pelajaran kepada murid-muridnya.Metode ceramah yaitu suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh guru di muka kelas. Peran seorang murid disini sebagai penerima pesan, mendengar memperhatikan, dan mencatat keterangan-keterangan guru. Metode ini layak dipakai guru bila pesan yang disampaikan berupa informasi, jumlah siswa terlalu banyak, dan guru adalah seorang pembicara yang baik.
Kelebihan : penggunaan waktu yang efisien dan pesan yang disampaikan dapat sebanyak-banyaknya, pengorganisasian kelas lebih sederhana, dapat memberikan motivasi terhadap siswa dalam belajar, fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan.
Kelemahan : guru seringkali mengalami kesulitan dalam mengukur pemahaman siswa, siswa cenderunng bersifat pasif dan sering keliru dalam menyimpulkan penjelasan guru, menimbulkan rasa pemaksaan pada siswa, cenderung membosankan dan perhatian siswa berkurang.
Apabila seorang guru hendak menggunakan metode ceramah, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1)           Guru benar-benar menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan.
2)       Guru dapat menyampaikan bahan pelajaran dengan sistematis yang dapat diikuti murid-murid.
3)          Guru menguasai bahasa pengantar dengan baik.
4)    Guru dapat menyusun kata-kata yang akan diucapkannya dalam kalimat-kalimat yang sederhana tapi baik susunannya.


Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua individu atau lebih, berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan, saling tukar informasi, saling mempertahankan pendapat dan memecahkan sebuah masalah tertentu.
Metode ini biasanya erat kaitannya dengan metode lainnya misalnya metode ceramah, karyawisata dan lain-lain karena metode diskusi ini adalah bagian yang terpenting dalam memecahkan suatu masalah (problem solving).
Kelebihan : suasana kelas lebih hidup, dapat menaikkan prestasi kepribadian individu, kesimpulan hasil diskusi mudah dipahami siswa, siswa belajar untuk mematuhi peraturan-peraturan dan tata tertib dalam musyawarah.
Kelemahan : siswa ada yang tidak aktif, sulit menduga hasil yang dicapai, siswa mengalami kesulitan mengeluarkan ide-ide atau pendapat mereka secara ilmiah dan sistematis.
Untuk mengatasi kelemahan dan segi negatif dari metode ini: pimpinan diskusi diberikan kepada murid dan diatur secara bergiliran, guru mengusahakan seluruh siswa agar berpartisipasi dalam diskusi, mengusahakan supaya semua siswa mendapat giliran berbicara, sementara siswa yang lain belajar mendengarkan pendapat temannya, mengoptimalkan waktu yang ada untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Ada beberapa jenis diskusi yang dilakukan oleh guru dalam membimbing belajar siswa antara lain :
a)      Whole Group, yaitu bentuk diskusi kelas dimana para pesertanya duduk setengah lingkaran, guru bertindak sebagai pemimpin dan topiknya telah direncanakan.
b)      Diskusi kelompok, yaitu diskusi yang biasanya terdiri dari kelompok kecil (4-6) orang peserta, dan juga diskusi kelompok besar terdiri (7-15) anggota. Dalam diskusi tersebut dibahas tentang suatu topik tertentu dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris.
c)      Buzz Group, yaitu biasanya dibagi-bagi menjadi kelompok kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang peserta. Tempat duduk diatur sedemikian rupa agar para siswa dapat bertukar pikiran dan bertatap muka dengan mudah. Diskusi ini biasanya diadakan ditengah-tengah pelajaran atau diakhir pelajaran dengan maksud memperjelas dan mempertajam bahan pelajaran.
d)      Panel, yaitu bentuk diskusi yang terdiri dari 3-6 orang peserta untuk mendiskusikan suatau topik tertentu dan duduk dalam bentuk seni melingkar yang dipimpin oleh moderator.
e)      Syindicate group, yaitu bentuk diskusi ini kelas dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 peserta, masing-masing kelompok mengerjakan tugas-tugas tertentu atau tugas yang bersifat komplementer.
f)        Symposium, yaitu dalam diskusi ini biasanya terdiri dari pembawa makalah, moderator, dan notulis, serta beberapa peserta symposium.
g)      Informal debate, yaitu biasanya bentuk diskusi ini kelas dibagi menjadi dua tim yang agak seimbang besarnya dan mendiskusikan subjek yang cocok untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan peraturan perdebatan formal.
h)      Fish bowl, yaitu diskusi ini tempat duduk diatur setengah melingkar dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap peserta diskusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok  diskusi yang seolah-olah melihat ikan yang berada di dalam mangkok.
i)        Brain storming, yaitu biasanya terdiri dari delapan sampai dua belas orang peserta, setiap anggota kelompok diharapkan menyumbang ide dalam pemecahan masalah. Hasil yang diinginkan adalah menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya diri dalam upaya mengembangkan ide-ide yang ditemukan atau dianggap benar.

Metode Tanya Jawab
Yaitu penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab atau penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada murid atau dapat juga dari murid kepada guru.
Kelebihan : situasi kelas akan hidup karena anak-anak aktif berfikir dan menyampaikan buah fikiran, melatih agar anak berani mengungkapkan pendapatnya dengan lisan, timbulnya perbedaan pendapat diantara anak didik akan menghangatkan proses diskusi dengan lisan secara teratur, mendorong murid lebih aktif dan sungguh-sungguh, merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya fikir, mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
Kelemahan : memakan waktu lama, siswa merasa takut apabila guru kurang mampu mendorong siswanya untuk berani menciptakan suasana yang santai dan bersahabat, tidak mudah membuat pertanyaan sesuai dengan tingkat berfikir siswa.
Adapun untuk menggunakan metode tanya jawab tersebut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1)            Rumuskan tujuan pengajaran secara spesifik yang berpangkal pada tingkah laku siswa
2)            Guru melakukan pertanyaan dari hal-hal yang sederhana kemudian dilanjutkan kepada pertanyaan-pertanyaan yang mendasar tentang materi yang dibicarakan

Metode Drill (latihan)
Metode drill adalah suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik.
Kelebihan metode drill adalah:
a)      Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
b)  Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian tanda-tanda/symbol dan sebagainya.
c)         Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.28
Kekurangan metode drill ini adalah:
a)             Menghambat bakat dan inisiatif siswa
b)            Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan
c)             Membentuk kebiasaan yang kaku
d)            Menimbulkan verbalisme

Metode Demonstrasi
Yaitu metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu kepada siswa. Dapat digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran fikih. Langkah-langkah penerapan metode demonstrasi: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Kelebihan metode demonstrasi ini adalah:
a)     Perhatian anak didik dapat dipusatkan dan titik berat yang dianggap penting oleh guru dapat diamati secara tajam.
b)    Perhatian anak didik akan lebih terpusat kepada apa yang didemonstrasikan. Jadi proses belajar anak didik akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain. 
Kekurangan metode demonstrasi ini adalah:
a)             Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
b)             Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

Metode Sorogan
Menurut Zamakhsyari Dhofir bahwa metode sorogan adalah seorang murid mendatangi guru yang akan membacakan beberapa baris Alqur’an atau kitab-kitab bahasa Arab dan menerjemahkan kata demi kata ke dalam bahasa tertentu yang pada gilirannya murid mengulangi dan menerjemahkan kata perkata sepersis mungkin seperti yang dilakukan gurunya.
Adapun metode sorogan ini didasari atas peristiwa yang terjadi ketika Rasulullah saw. menerima ajaran dari Allah SWT melalui malaikat Jibril mereka langsung bertemu satu persatu, yaitu antara malaikat Jibril dan Rasulullah saw.
Kelebihan metode sorogan ini adalah:
a)             Terjadi hubungan yang erat dan harmonis antara guru dengan murid.
b)            Guru dapat mengetahui secara pasti kualitas yang telah dicapai muridnya.
c)      Murid yang IQnya tinggi akan cepat menyelesaikan pelajaran, sedangkan yang IQnya rendah ia membutuhkan waktu yang cukup lama.
Kekurangan metode sorogan ini adalah:
a)     Tidak efisien karena hanya menghadap beberapa murid, sehingga kalau menghadap murid yang banyak metode ini kurang begitu tepat.
b)   Membuat murid cepat bosan karena metode ini menuntut kesabaran, ketaatan dan disiplin pribadi.

Metode Katekesmus
Metode katekesmus adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya sudah ditentukan.
Kelebihan metode katekesmus ini adalah keseragaman dan kemurnian pengatahuan akan terjamin, dengan demikian maka amat baik dipakai dalam menyajikan mata pelajaran agama. bahan pelajaran telah tertulis dalam buku pelajaran hingga hal ini memudahkan serta meringankan beban guru.
Kekurangan metode katekesmus ini adalah kurang memberi rangsangan untuk mengembangkan bahan pelajaran sebab bahan-bahan tersebut sudah tersedia baik bagi guru maupun bagi murid. Serta inisiatif guru dan murid dikekang, pengetahuan guru dan murid tidak luas.

Sumber :
Depag RI. 2001. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Depag RI.
Djamarah, S.B.  2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Siregar, M. 2003. Metodologi Pengajaran Agama. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.
Usman, M.B.  2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Pers.

No comments:

Post a Comment

EMPAT JENIS PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan karakter dalam satuan pendidikan meliputi pembelajaran di kelas, kegiatan sehari-hari di sekolah (kultur sekolah), dan kegiatan...