Minggu, 15 Januari 2017

TUJUAN PERENCANAAN DAN HASIL BELAJAR DALAM KURIKULUM



TUJUAN PERENCANAAN DAN HASIL BELAJAR DALAM KURIKULUM

Presentasi materi oleh :
Ahmad Baihaqi
Arni Mahyudi


Ideologi Kurikulum
Di dalam mengembangkan suatu kurikulum perlu diperhatikan orientasi filsafat yang dijadikan dasar  pengembangan suatu kurikulum yang nantinya mempengaruhi dalam penentuan tujuan, pemilihan isi dan metode pengajaran, serta pemilihan dan pengembangan bahan ajar.
para pengembang kurikulum perlu memahami kebutuhan para pembelajar dan masyarakat di saat sekarang maupun kebutuhan mereka  dalam  jangka  panjang,  serta  memahami  paham  dan  keyakinan  mereka

Kurikulum sebagai pengembangan proses kognitif
Yang harus dipentingkan dalam pengembangan proses ini ialah peningkatan cara anak berpikir, yaitu berpikir “how” bukan “what”. Untuk itu anak-anak perlu mendapat latihan dalam proses berpikir secara mandiri tentang berbagai masalah baru yang belum pernah dipelajari di sekolah.
Orang  yang  terampil  dalam  proses  berpikir  akan  sanggup  menghadapi  masa  depan yang serba kompleks dan penuh rahasia yang pada saat ini sukar diramalkan.

Kurikulum sebagai teknologi
Teknologi  pendidikan  bermaksud  memberikan  dasar  ilmiah  dan  empiris kepada proses belajar mengajar.
Teknologi pendidikan bermanfaat bagi tujuan-tujuan tradisional yang berkenaan dengan bahan mata pelajaran tertentu. Teknologi pendidikan lebih sesuai bagi siswa-siswa yang mempunyai bakat intelektual rendah dan tidak memenuhi kebutuhan berpikir bagi siswa-siswa berbakat tinggi dan kreatif.
teknologi pendidikan sangat menonjolkan interrelasi antara unsur-unsur atau komponen struktur kurikulum,  yakni  tujuan,  bahan,  proses  belajar-mengajar,  dan penilaiannya.

Kurikulum sebagai aktualisasi diri
Konsep tentang kurikulum ini mengutamakan perkembangan anak sebagai individu dalam segala aspek kepribadiannya.
 Kurikulum ini berdasarkan konsepsi “child-centered” yang mengutamakan ekspresi diri secara kreatif, individualitas, aktivitas, pertumbuhan “dari dalam” bebas dari paksaan dari luar.

Kurikulum sebagai rekonstruksi sosial
Pendidikan dapat mengubah manusia dalam pikiran, perasaan, dan perbuatannya karena itu dapat mempunyai peranan dalam mengubah masyarakat dan memberi corak baru kepada  masyarakat dan kebudayaan.
Kurikulum sebagai rekonstrusksi sosial mengutamakan kepentingan sosial di atas kepentingan individu. Tujuannya ialah perubahan sosial atas tanggung jawab masa depan masyarakat.

Kurikulum sebagai rasionalisasi akademik
Kurikulum ini menekankan pada unsur intrinsik dalam pelajaran yang diajarkan dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan rasional siswa. Kurikulum ini kadang-kadang hanya diterapkan pada pembelajaran bahasa asing.


EMPAT JENIS PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan karakter dalam satuan pendidikan meliputi pembelajaran di kelas, kegiatan sehari-hari di sekolah (kultur sekolah), dan kegiatan...