TUJUAN PERENCANAAN DAN HASIL
BELAJAR DALAM KURIKULUM
Presentasi materi oleh :
Ahmad
Baihaqi
Arni Mahyudi
Ideologi Kurikulum
Di dalam
mengembangkan suatu kurikulum perlu diperhatikan orientasi filsafat yang
dijadikan dasar pengembangan suatu
kurikulum yang nantinya mempengaruhi dalam penentuan tujuan, pemilihan isi dan
metode pengajaran, serta pemilihan dan pengembangan bahan ajar.
para
pengembang kurikulum perlu memahami kebutuhan para pembelajar dan masyarakat di
saat sekarang maupun kebutuhan mereka
dalam jangka panjang,
serta memahami paham
dan keyakinan mereka
Kurikulum
sebagai pengembangan proses kognitif
Yang harus
dipentingkan dalam pengembangan proses ini ialah peningkatan cara anak
berpikir, yaitu berpikir “how” bukan “what”. Untuk itu anak-anak
perlu mendapat latihan dalam proses berpikir secara mandiri tentang berbagai
masalah baru yang belum pernah dipelajari di sekolah.
Orang yang
terampil dalam proses
berpikir akan sanggup
menghadapi masa depan yang serba kompleks dan penuh rahasia
yang pada saat ini sukar diramalkan.
Kurikulum
sebagai teknologi
Teknologi pendidikan
bermaksud memberikan dasar
ilmiah dan empiris kepada proses belajar mengajar.
Teknologi
pendidikan bermanfaat bagi tujuan-tujuan tradisional yang berkenaan dengan
bahan mata pelajaran tertentu. Teknologi pendidikan lebih sesuai bagi
siswa-siswa yang mempunyai bakat intelektual rendah dan tidak memenuhi
kebutuhan berpikir bagi siswa-siswa berbakat tinggi dan kreatif.
teknologi
pendidikan sangat menonjolkan interrelasi antara unsur-unsur atau komponen
struktur kurikulum, yakni tujuan,
bahan, proses belajar-mengajar, dan penilaiannya.
Kurikulum
sebagai aktualisasi diri
Konsep
tentang kurikulum ini mengutamakan perkembangan anak sebagai individu dalam
segala aspek kepribadiannya.
Kurikulum ini berdasarkan konsepsi “child-centered”
yang mengutamakan ekspresi diri secara kreatif, individualitas, aktivitas,
pertumbuhan “dari dalam” bebas dari paksaan dari luar.
Kurikulum
sebagai rekonstruksi sosial
Pendidikan
dapat mengubah manusia dalam pikiran, perasaan, dan perbuatannya karena itu
dapat mempunyai peranan dalam mengubah masyarakat dan memberi corak baru
kepada masyarakat dan kebudayaan.
Kurikulum
sebagai rekonstrusksi sosial mengutamakan kepentingan sosial di atas
kepentingan individu. Tujuannya ialah perubahan sosial atas tanggung jawab masa
depan masyarakat.
Kurikulum
sebagai rasionalisasi akademik
Kurikulum
ini menekankan pada unsur intrinsik dalam pelajaran yang diajarkan dengan
tujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan rasional siswa. Kurikulum
ini kadang-kadang hanya diterapkan pada pembelajaran bahasa asing.