METODE PEMBELAJARAN TIME TOKEN
Secara etimologi (maklum gaes, ane selalu kembali ke basic kebahasaan dulu), Time Token berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu time yang artinya waktu dan token yang artinya berbicara. Jadi secara bahasa time token dapat diartikan sebagai waktu untuk berbicara. Ada juga yang mengatakan metode pembelajaran ini namanya Time Token Arends Methods atau metode Time Token Arends, Arends merupakan tokoh yang memperkenalkan metode ini.
Sering ditemukan pada suatu kelas, ada siswa yang hanya diam atau juga ada yang sangat aktif. Dua hal berbeda ini selalu ada pada setiap kelas, baik itu tingkat SD (Elementary School), SMP (Junior High School), SMA (Senior High School), bahkan sampai pada tingkat Universitas (University level). Dalam hal ini, pengajar harus jeli menerapkan metode pembelajaran yang tepat untuk membuat peserta didiknya aktif. Nahh disini lah metode ini bisa dipakai, yuukk kita bahas lebih jauh metode ini.
Metode pembelajaran ini dikatakan sebagai suatu solusi untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi sehingga siswa tidak diam atau mendominasi pembicaraan. Metode pembelajaran ini bertujuan agar masing-masing anggota kelompok diskusi mendapatkan kesempatan untuk memberikan konstribusi dalam menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lain. Struktur pengajaran pada metode ini juga sangat cocok digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial.
Pemilihan materi yang sesuai untuk model pembelajaran time token adalah materi yang lebih menekankan pada penyampaian pendapat siswa. Hal ini dikarenakan model pembelajaran ini lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam mengutarakan pendapatnya mengenai suatu masalah yang muncul.
Langkah-langkah pembelajaran time token :
1.
|
Guru menjelaskan tentang kompetensi yang ingin dicapai
|
2.
|
Guru memberikan gambaran tentang materi yang akan dipelajari
|
3.
|
Guru membagi siswa atau peserta didiknya ke dalam beberapa kelompok dan menginstruksikannya untuk saling berbagi pengetahuan.
|
4.
|
Guru membagi kupon kepada setiap siswa, waktu berbicara masing-masing siswa pemegang kupon ditentukan oleh guru, bisa 30 detik ataupun 1 menit. Pemberian waktu ini didasarkan pada alokasi waktu dan jumlah siswa.
|
5.
|
Siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum berbicara atau memberi komentar. Setiap tampil berbicara satu kupon. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kuponnya habis. Ini dilakukan sampai semua siswa berbicara.
|
6.
|
Penilaian dilakukan oleh guru berdasarkan pada waktu (time) yang digunakan siswa.
|
Catatan :
Yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam menggunakan metode ini adalah alokasi waktu dan jumlah siswa dalam kelas tersebut. Juga tentang materi yang cocok ketika menerapkan metode ini, cari materi yang dapat menimbulkan banyak argumentasi.
Semoga bermanfaat..!!