Selasa, 21 Maret 2017

TES TERTULIS (TES ESAI)



TES TERTULIS (WRITTEN TEST)
Tes tertulis adalah tes yang menuntut jawaban dari siswa secara tertulis. Tes tertulis diberikan  kepada  seorang  atau  sekelompok  murid pada  waktu,  tempat, dan untuk soal tertentu.  Secara garis besar ada dua bentuk tes tertulis, yaitu tes esai (essay test) dan tes objektif (objective test).

TES ESAI
Tes esai dapat digunakan untuk mengukur kegiatan-kegiatan belajar yang sulit diukur oleh tes objektif. Tes esai sering disebut juga bentuk uraian, karena  menuntut  anak  untuk  menguraikan  jawabannya  dengan  kata-kata  sendiri dalam bentuk, teknik, dan gayanya sendiri. Tes esai sering disebut juga tes subjektif.
Tes esai ada dua bentuk, yaitu esai terbatas dan esai tak terbatas (bebas).
1)          Uraian  terbatas. 
Contohnya:  Sebutkan  fungsi  komputer  bagi  guru  dalam melaksanakan proses pembelajaran ?
2)          Uraian bebas
Contohnya: Bagaimana  peranan  teknologi  pendidikan  dalam  memecahkan  masalah-masalah pokok pendidikan ?

Cara menyusun item tes esai adalah sebagai berikut :
1)         Materi yang akan diujikan hendaknya materi yang kurang cocok diukur dengan menggunakan tes objektif. Misalnya, kemampuan peserta didik untuk menyusun pendapatnya  mengenai  suatu  masalah,  hasil  pekerjaan  peserta  didik  setelah mengadakan  suatu  kegiatan  seperti  peninjauan,  kerja  nyata,  dan  sebagainya, kemampuan peserta didik dalam hal mangarang, kecakapan peserta didik dalam memecahkan masalah.
2)         Setiap pertanyaan hendaknya menggunakan petunjuk dan rumusan yang  jelas dan mudah dipahami, sehingga tidak menimbulkan kebimbangan pada peserta didik.
3)         Jangan  memberikan  kesempatan  kepada  peserta  didik  untuk  memilih  beberapa item  dari  sejumlah  item  yang  diberikan,  sebab  cara  demikian  tidak memungkinkan untuk memperoleh skor yang dapat dibandingkan.
4)        Persoalan  dalam  item  tes  esai  hendaknya  pada  hal-hal  seperti:  menelaah persoalan, melukiskan persoalan, menjelaskan persoalan, membandingkan dua hal atau lebih, mengemukakan kritik terhadap sesuatu, menyelesaikan suatu persoalan seperti  menghitung,  membuat  contoh  mengenai  suatu  pengertian,  memecahkan suatu  persoalan  dengan  jalan  mengaplikasikan  prinsip-prinsip  yang  telah dikuasainya, dan menyusun suatu konsepsi.

Untuk mengoreksi tes esai, ada tiga cara yang dapat digunakan, yaitu:
1.         Whole method, yaitu metode per nomor. Di sini guru mengoreksi pekerjaan murid untuk setiap nomor. Misalnya, kita mengoreksi nomor satu untuk seluruh siswa, kemudian nomor dua untuk seluruh siswa, dan seterusnya. 
2.          Separated  method,  yaitu  metode  per  lembar.  Di  sini  guru  mengoreksi  setiap lembar jawaban murid sampai selesai.
3.         Cross method, yaitu metode bersilang. Guru mengoreksi jawaban murid dengan jalan menukarkan hasil koreksi dari seorang korektor kepada korektor yang lain.
Dalam  pelaksanaan  pengoreksian,  guru  boleh  memilih  salah  satu  di  antara ketiga  metode  tersebut,  atau  mungkin  menggunakannya  secara  bervariasi.  Hal  ini harus  disesuaikan  dengan  kebutuhan. 

Kebaikan  tes  esai,  antara  lain  :  menyusun  soalnya  relatif  mudah  dan  guru dapat  menilai  kreatifitas  siswa,  menganalisa  dan  mengsintesa  suatu  soal.
Kelemahan tes esai, antara lain : sukar sekali dinilai secara tepat dan komprehensif dan ada  kecenderungan guru/instruktur untuk memberikan nilai seperti biasanya.

EMPAT JENIS PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan karakter dalam satuan pendidikan meliputi pembelajaran di kelas, kegiatan sehari-hari di sekolah (kultur sekolah), dan kegiatan...