Skip to main content

TES TERTULIS (TES ESAI)



TES TERTULIS (WRITTEN TEST)
Tes tertulis adalah tes yang menuntut jawaban dari siswa secara tertulis. Tes tertulis diberikan  kepada  seorang  atau  sekelompok  murid pada  waktu,  tempat, dan untuk soal tertentu.  Secara garis besar ada dua bentuk tes tertulis, yaitu tes esai (essay test) dan tes objektif (objective test).

TES ESAI
Tes esai dapat digunakan untuk mengukur kegiatan-kegiatan belajar yang sulit diukur oleh tes objektif. Tes esai sering disebut juga bentuk uraian, karena  menuntut  anak  untuk  menguraikan  jawabannya  dengan  kata-kata  sendiri dalam bentuk, teknik, dan gayanya sendiri. Tes esai sering disebut juga tes subjektif.
Tes esai ada dua bentuk, yaitu esai terbatas dan esai tak terbatas (bebas).
1)          Uraian  terbatas. 
Contohnya:  Sebutkan  fungsi  komputer  bagi  guru  dalam melaksanakan proses pembelajaran ?
2)          Uraian bebas
Contohnya: Bagaimana  peranan  teknologi  pendidikan  dalam  memecahkan  masalah-masalah pokok pendidikan ?

Cara menyusun item tes esai adalah sebagai berikut :
1)         Materi yang akan diujikan hendaknya materi yang kurang cocok diukur dengan menggunakan tes objektif. Misalnya, kemampuan peserta didik untuk menyusun pendapatnya  mengenai  suatu  masalah,  hasil  pekerjaan  peserta  didik  setelah mengadakan  suatu  kegiatan  seperti  peninjauan,  kerja  nyata,  dan  sebagainya, kemampuan peserta didik dalam hal mangarang, kecakapan peserta didik dalam memecahkan masalah.
2)         Setiap pertanyaan hendaknya menggunakan petunjuk dan rumusan yang  jelas dan mudah dipahami, sehingga tidak menimbulkan kebimbangan pada peserta didik.
3)         Jangan  memberikan  kesempatan  kepada  peserta  didik  untuk  memilih  beberapa item  dari  sejumlah  item  yang  diberikan,  sebab  cara  demikian  tidak memungkinkan untuk memperoleh skor yang dapat dibandingkan.
4)        Persoalan  dalam  item  tes  esai  hendaknya  pada  hal-hal  seperti:  menelaah persoalan, melukiskan persoalan, menjelaskan persoalan, membandingkan dua hal atau lebih, mengemukakan kritik terhadap sesuatu, menyelesaikan suatu persoalan seperti  menghitung,  membuat  contoh  mengenai  suatu  pengertian,  memecahkan suatu  persoalan  dengan  jalan  mengaplikasikan  prinsip-prinsip  yang  telah dikuasainya, dan menyusun suatu konsepsi.

Untuk mengoreksi tes esai, ada tiga cara yang dapat digunakan, yaitu:
1.         Whole method, yaitu metode per nomor. Di sini guru mengoreksi pekerjaan murid untuk setiap nomor. Misalnya, kita mengoreksi nomor satu untuk seluruh siswa, kemudian nomor dua untuk seluruh siswa, dan seterusnya. 
2.          Separated  method,  yaitu  metode  per  lembar.  Di  sini  guru  mengoreksi  setiap lembar jawaban murid sampai selesai.
3.         Cross method, yaitu metode bersilang. Guru mengoreksi jawaban murid dengan jalan menukarkan hasil koreksi dari seorang korektor kepada korektor yang lain.
Dalam  pelaksanaan  pengoreksian,  guru  boleh  memilih  salah  satu  di  antara ketiga  metode  tersebut,  atau  mungkin  menggunakannya  secara  bervariasi.  Hal  ini harus  disesuaikan  dengan  kebutuhan. 

Kebaikan  tes  esai,  antara  lain  :  menyusun  soalnya  relatif  mudah  dan  guru dapat  menilai  kreatifitas  siswa,  menganalisa  dan  mengsintesa  suatu  soal.
Kelemahan tes esai, antara lain : sukar sekali dinilai secara tepat dan komprehensif dan ada  kecenderungan guru/instruktur untuk memberikan nilai seperti biasanya.

Popular posts from this blog

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA BERBASIS WEB

Kelebihan Pembelajaran Berbasis Web 1. Memungkinkan setiap orang dimanapun, kapanpun, untuk mempelajari apapun. 2. Pembelajar dapat belajar sesuai dengan karakteristik dan langkahnya dirinya sendiri karena pembelajaran berbasis web membuat pembelajaran menjadi bersifat individual. 3. Kemampuan untuk membuat tautan ( link ), sehingga pebelajar dapat mengakses informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun luar lingkungan belajar. 4. Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pebelajar yang tidak memiliki cukup waktu untuk belajar. 5. Dapat mendorong pembelajar lebih aktif dan mandiri di dalam belajar. 6. Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya materi pemeblajaran.  7. Isi materi pelajaran dapat di- update dengan mudah. Kekurangan Pembelajaran Berbas

HUKUM MEMBUAT TATO DAN TAHI LALAT PALSU

Membuat Tato dan Tahi Lalat Palsu Tato dan tahi lalat palsu Bertato maksudnya mencacah punggung telapak tangan atau bagian badan lainnya dengan menusukkan jarum padanya hingga hingga ke luar darah, lalu dibubuhi celak atau bahan lainnya hingga tampak kehijau-hijauan. Hukumnya haram, baik atas yang mentato maupun yang mau saja ditato, apalagi yang memenitanya. Bahkan menurut Asy-Syafi’i, tempat yang ditato itu menjadi najis. Jadi kalau mungkin, wajib dihilangkan. Kalau tidak dapat kecuali dengan cara yang dilukai, itupun masih tetap wajib dihilangkan dengan segera, apabila tidak menimbulkan kesulitan, bahaya ataupun kebinasaan. Tapi kalau dikhwatirkan bakal menimbulkan kerusakan, hilangnya salah satu anggota tubuh ataupun luka berat, maka tak wajib menghilangkannya. Serta larangan dari hadist yang bersumber dari Abdullah bin Umar ra;katanya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW mengutuk wanita yang memakaikan dan dipakaikan rambut rambut palsu dan wanita yang mentato dan yang

THE CHARACTERISTICS OF LANGUAGE

THE CHARACTERISTICS OF LANGUAGE Hari ini, ane mau ngebahas tentang karakteristik bahas. menurut Raja T. Nasr, di dalam bukunya yang berjudul The essential of Linguistic science, characteristic of  language terdiri dari : 1)             Language is a Sound 2)             Language is Systematic 3)             Language is a System of System 4)             Language is Meaningful 5)             Language is Arbitrary 6)             Language is Conventional 7)             Language is a System of Contrast 8)             Language is Creative 9)             Languages are Unique 10)         Languages are Similar Untuk lebih lanjutnya, berikut keterangannya : 1. Language is a sound Maksudnya gini, dalam seni penyampaian bahasa itu, terdiri dari dua macam cara penyampaian gan, yaitu speaking dan written. Tentu saja dua cara ini sangatlah berbeda, dan yang dimaksud language as a sound di sini adalah speaking, atau bisa juga disebut bsebagai oral language. Speaki