Rabu, 22 Maret 2017

TES OBJEKTIF



TES OBJEKTIF

Tes objektif  (objective test)  menuntut peserta  didik  untuk  memilih  jawaban yang  benar  diantara  kemungkinan  jawaban  yang  telah  disediakan,  memberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna.
Tes objektif sangat  cocok  untuk menilai  kemampuan peserta  didik  yang menuntut proses  mental  yang  tidak  begitu  tinggi  seperti  kemampuan  mengingat kembali, kemampuan  mengenal  kembali,  pengertian,  dan  kemampuan  mengaplikasikan prinsip-prinsip.  Tes objektif  terdiri  atas beberapa  bentuk, yaitu benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan melengkapi atau jawaban singkat.

Petunjuk menyusun tes objektif
A.            Benar Salah
Beberapa petunjuk praktis dalam menyusun item bentuk B – S :
1)          Dalam  menyusun  item  bentuk  benar-salah  ini  hendaknya  jumlah  item  cukup banyak,  sehingga  dapat  dipertanggung  jawabkan.  Sebaliknya,  jika  jumlah  item kurang dari 50 buah, kiranya kurang dapat dipertanggungjawabkan.
2)          Jumlah item yang benar dan yang salah hendaknya sama.
3)          Berilah  petunjuk  cara  mengerjakan  soal  yang  jelas  dan  memakai  kalimat  yang sederhana.
4)          Hindarkan pernyataan yang terlalu umum dan kompleks.
5)          Hindarkan penggunaan kata yang dapat memberi petunjuk tentang jawaban yang dikehendaki. Misalnya: biasanya, umumnya, selalu.

B.            Pilihan Ganda
Soal tes bentuk pilihan-ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang  lebih  kompleks  dan  berkenaan  dengan  aspek  ingatan,  pengertian,  aplikasi, analisi,  sintesis  dan  evaluasi.  Bentuk  pilihan-ganda  terdiri  atas  pembawa  pokok persoalan dan pilihan jawaban. Pembawa pokok persoalan dapat dikemukakan dalam bentuk pertanyaan dan dapat pula dalam bentuk pernyataan (statement) yang belum sempurna  yang  sering  disebut  stem.  Sedangkan  pilihan  jawaban  itu  mungkin berbentuk perkataan, bilangan atau kalimat dan sering disebut option.
Cara membuat pilihan ganda adalah sebagai berikut:
1)          Berilah petunjuk mengerjakannya dengan jelas.
2)          Jangan memasukkan materi yang tidak relevan dengan apa yang sudah dipelajari peserta didik.
3)          Pernyataan pada soal seharusnya merumuskan persoalan yang jelas dan berarti.
4)          Pernyataan dan alternatif jawaban hendaknya merupakan kesatuan kalimat yang tidak terputus.
5)          Panjang  alternatif  jawaban  pada  suatu  soal  hendaknya  lebih  pendek  daripada itemnya.
6)          Usahakan agar soal dan alternatif jawaban tidak mudah diasosiasikan.
7)          Dalam penyusunannya, pola kemungkinan jawaban yang betul hendaknya jangan sistematis.
8)          Harus diyakini benar bahwa hanya ada satu jawaban yang benar.

C.             Menjodohkan (matching)
Soal  tes  bentuk  menjodohkan  sebenarnya  masih  merupakan  pilihan  ganda. Perbedaannya  adalah  pilihan  ganda  terdiri  atas  item  dan  option,  kemudian  testi tinggal  memilih salah  satu option yang diberikan. Sedangkan bentuk  menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan jawaban yang keduanya dikumpulkan pada dua  kolom  yang  berbeda.  Kolom  sebelah  kiri  menunjukkan  kumpulan  soal,  dan kolom  sebelah  kanan  menunjukkan  kumpulan  jawaban.  Jumlah  alternatif  jawaban harus dibuat lebih banyak dari jumlah soal.
Cara pembuat tes berbentuk ini adalah:
1)          Petunjuk hendaknya jelas, singkat, dan tegas
2)          Hendaknya  kumpulan soal diletakkan di sebelah kiri  sedangkan jawabannya  di sebelah kanan
3)          Jumlah alternatif jawaban hendaknya banyak daripada jumlah soal
4)          Susunlah item-item dan alternatif jawaban dengan sistematika tertentu. Misalnya, sebelum pada pokok persoalan, didahului dengan stem, atau bisa juga langsung pada pokok persoalan.
5)          Hendaknya seluruh kelompok soal dan jawaban hanya pada pokok persoalan.
6)          Gunakan kalimat yang singkat dan langsung terarah pada pokok persoalan.

D.            Jawaban Singkat (short answer) dan Melengkapi (completion)
Kedua bentuk tes ini  masing-masing  menghendaki  jawaban dengan kalimat dan atau angka-angka yang hanya dapat dinilai benar atau salah. Soal bentuk jawaban singkat  biasanya  dikemukakan  dalam  bentuk  pertanyaan.  Dengan  kata  lain,  item tersebut berupa suatu kalimat bertanya yang dapat dijawab dengan singkat.
Beberapa petunjuk  dalam menyusun soal bentuk jawaban singkat dan melengkapi :
1)         Hendaknya  tidak  menggunakan  item  yang  terbuka,  sehingga  ada kemungkinan testi menjawab secara terurai.
2)         Untuk item bentuk melengkapi hendaknya tidak mengambil pernyataan langsung dari buku (textbook).
3)         Titik-titik kosong sebagai tempat jawaban hendaknya diletakkan pada akhir atau dekat akhir kalimat daripada pada awal kalimat.
4)         Jangan  menyediakan  titik-titik  kosong  terlalu  banyak.  Pilihlah  untuk  masalah yang urgen saja.
5)         Pernyataan hendaknya hanya mengandung satu alternatif jawaban.
6)         Dapat digunakan gambar-gambar, sehingga dapat dipersingkat dan jelas.

EMPAT JENIS PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan karakter dalam satuan pendidikan meliputi pembelajaran di kelas, kegiatan sehari-hari di sekolah (kultur sekolah), dan kegiatan...