Skip to main content

TES OBJEKTIF



TES OBJEKTIF

Tes objektif  (objective test)  menuntut peserta  didik  untuk  memilih  jawaban yang  benar  diantara  kemungkinan  jawaban  yang  telah  disediakan,  memberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna.
Tes objektif sangat  cocok  untuk menilai  kemampuan peserta  didik  yang menuntut proses  mental  yang  tidak  begitu  tinggi  seperti  kemampuan  mengingat kembali, kemampuan  mengenal  kembali,  pengertian,  dan  kemampuan  mengaplikasikan prinsip-prinsip.  Tes objektif  terdiri  atas beberapa  bentuk, yaitu benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan melengkapi atau jawaban singkat.

Petunjuk menyusun tes objektif
A.            Benar Salah
Beberapa petunjuk praktis dalam menyusun item bentuk B – S :
1)          Dalam  menyusun  item  bentuk  benar-salah  ini  hendaknya  jumlah  item  cukup banyak,  sehingga  dapat  dipertanggung  jawabkan.  Sebaliknya,  jika  jumlah  item kurang dari 50 buah, kiranya kurang dapat dipertanggungjawabkan.
2)          Jumlah item yang benar dan yang salah hendaknya sama.
3)          Berilah  petunjuk  cara  mengerjakan  soal  yang  jelas  dan  memakai  kalimat  yang sederhana.
4)          Hindarkan pernyataan yang terlalu umum dan kompleks.
5)          Hindarkan penggunaan kata yang dapat memberi petunjuk tentang jawaban yang dikehendaki. Misalnya: biasanya, umumnya, selalu.

B.            Pilihan Ganda
Soal tes bentuk pilihan-ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang  lebih  kompleks  dan  berkenaan  dengan  aspek  ingatan,  pengertian,  aplikasi, analisi,  sintesis  dan  evaluasi.  Bentuk  pilihan-ganda  terdiri  atas  pembawa  pokok persoalan dan pilihan jawaban. Pembawa pokok persoalan dapat dikemukakan dalam bentuk pertanyaan dan dapat pula dalam bentuk pernyataan (statement) yang belum sempurna  yang  sering  disebut  stem.  Sedangkan  pilihan  jawaban  itu  mungkin berbentuk perkataan, bilangan atau kalimat dan sering disebut option.
Cara membuat pilihan ganda adalah sebagai berikut:
1)          Berilah petunjuk mengerjakannya dengan jelas.
2)          Jangan memasukkan materi yang tidak relevan dengan apa yang sudah dipelajari peserta didik.
3)          Pernyataan pada soal seharusnya merumuskan persoalan yang jelas dan berarti.
4)          Pernyataan dan alternatif jawaban hendaknya merupakan kesatuan kalimat yang tidak terputus.
5)          Panjang  alternatif  jawaban  pada  suatu  soal  hendaknya  lebih  pendek  daripada itemnya.
6)          Usahakan agar soal dan alternatif jawaban tidak mudah diasosiasikan.
7)          Dalam penyusunannya, pola kemungkinan jawaban yang betul hendaknya jangan sistematis.
8)          Harus diyakini benar bahwa hanya ada satu jawaban yang benar.

C.             Menjodohkan (matching)
Soal  tes  bentuk  menjodohkan  sebenarnya  masih  merupakan  pilihan  ganda. Perbedaannya  adalah  pilihan  ganda  terdiri  atas  item  dan  option,  kemudian  testi tinggal  memilih salah  satu option yang diberikan. Sedangkan bentuk  menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan jawaban yang keduanya dikumpulkan pada dua  kolom  yang  berbeda.  Kolom  sebelah  kiri  menunjukkan  kumpulan  soal,  dan kolom  sebelah  kanan  menunjukkan  kumpulan  jawaban.  Jumlah  alternatif  jawaban harus dibuat lebih banyak dari jumlah soal.
Cara pembuat tes berbentuk ini adalah:
1)          Petunjuk hendaknya jelas, singkat, dan tegas
2)          Hendaknya  kumpulan soal diletakkan di sebelah kiri  sedangkan jawabannya  di sebelah kanan
3)          Jumlah alternatif jawaban hendaknya banyak daripada jumlah soal
4)          Susunlah item-item dan alternatif jawaban dengan sistematika tertentu. Misalnya, sebelum pada pokok persoalan, didahului dengan stem, atau bisa juga langsung pada pokok persoalan.
5)          Hendaknya seluruh kelompok soal dan jawaban hanya pada pokok persoalan.
6)          Gunakan kalimat yang singkat dan langsung terarah pada pokok persoalan.

D.            Jawaban Singkat (short answer) dan Melengkapi (completion)
Kedua bentuk tes ini  masing-masing  menghendaki  jawaban dengan kalimat dan atau angka-angka yang hanya dapat dinilai benar atau salah. Soal bentuk jawaban singkat  biasanya  dikemukakan  dalam  bentuk  pertanyaan.  Dengan  kata  lain,  item tersebut berupa suatu kalimat bertanya yang dapat dijawab dengan singkat.
Beberapa petunjuk  dalam menyusun soal bentuk jawaban singkat dan melengkapi :
1)         Hendaknya  tidak  menggunakan  item  yang  terbuka,  sehingga  ada kemungkinan testi menjawab secara terurai.
2)         Untuk item bentuk melengkapi hendaknya tidak mengambil pernyataan langsung dari buku (textbook).
3)         Titik-titik kosong sebagai tempat jawaban hendaknya diletakkan pada akhir atau dekat akhir kalimat daripada pada awal kalimat.
4)         Jangan  menyediakan  titik-titik  kosong  terlalu  banyak.  Pilihlah  untuk  masalah yang urgen saja.
5)         Pernyataan hendaknya hanya mengandung satu alternatif jawaban.
6)         Dapat digunakan gambar-gambar, sehingga dapat dipersingkat dan jelas.

Popular posts from this blog

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA BERBASIS WEB

Kelebihan Pembelajaran Berbasis Web 1. Memungkinkan setiap orang dimanapun, kapanpun, untuk mempelajari apapun. 2. Pembelajar dapat belajar sesuai dengan karakteristik dan langkahnya dirinya sendiri karena pembelajaran berbasis web membuat pembelajaran menjadi bersifat individual. 3. Kemampuan untuk membuat tautan ( link ), sehingga pebelajar dapat mengakses informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun luar lingkungan belajar. 4. Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pebelajar yang tidak memiliki cukup waktu untuk belajar. 5. Dapat mendorong pembelajar lebih aktif dan mandiri di dalam belajar. 6. Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya materi pemeblajaran.  7. Isi materi pelajaran dapat di- update dengan mudah. Kekurangan Pembelajaran Berbas

HUKUM MEMBUAT TATO DAN TAHI LALAT PALSU

Membuat Tato dan Tahi Lalat Palsu Tato dan tahi lalat palsu Bertato maksudnya mencacah punggung telapak tangan atau bagian badan lainnya dengan menusukkan jarum padanya hingga hingga ke luar darah, lalu dibubuhi celak atau bahan lainnya hingga tampak kehijau-hijauan. Hukumnya haram, baik atas yang mentato maupun yang mau saja ditato, apalagi yang memenitanya. Bahkan menurut Asy-Syafi’i, tempat yang ditato itu menjadi najis. Jadi kalau mungkin, wajib dihilangkan. Kalau tidak dapat kecuali dengan cara yang dilukai, itupun masih tetap wajib dihilangkan dengan segera, apabila tidak menimbulkan kesulitan, bahaya ataupun kebinasaan. Tapi kalau dikhwatirkan bakal menimbulkan kerusakan, hilangnya salah satu anggota tubuh ataupun luka berat, maka tak wajib menghilangkannya. Serta larangan dari hadist yang bersumber dari Abdullah bin Umar ra;katanya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW mengutuk wanita yang memakaikan dan dipakaikan rambut rambut palsu dan wanita yang mentato dan yang

THE CHARACTERISTICS OF LANGUAGE

THE CHARACTERISTICS OF LANGUAGE Hari ini, ane mau ngebahas tentang karakteristik bahas. menurut Raja T. Nasr, di dalam bukunya yang berjudul The essential of Linguistic science, characteristic of  language terdiri dari : 1)             Language is a Sound 2)             Language is Systematic 3)             Language is a System of System 4)             Language is Meaningful 5)             Language is Arbitrary 6)             Language is Conventional 7)             Language is a System of Contrast 8)             Language is Creative 9)             Languages are Unique 10)         Languages are Similar Untuk lebih lanjutnya, berikut keterangannya : 1. Language is a sound Maksudnya gini, dalam seni penyampaian bahasa itu, terdiri dari dua macam cara penyampaian gan, yaitu speaking dan written. Tentu saja dua cara ini sangatlah berbeda, dan yang dimaksud language as a sound di sini adalah speaking, atau bisa juga disebut bsebagai oral language. Speaki