THALES
Thales lahir pada 624 SM, di kota kecil Miletus yang terletak
di pantai barat Asia Kecil, yang sekarang disebut Turki. Kota ini menjadi
sebuah kota yang menjadi pusat perdagangan. Kapal-kapal pedagang dengan mudah berlayar ke Nil di Mesir. Sedangkan, caravan
melakukan perjalanan lewat darat menuju kota di Babylon. Penduduk Miletus
sering melakukan kontak dagang dengan kota-kota di Yunani dan warga Phonesia.
Di kota ini juga merupakan tempat pertemuan dunia Timur dan Barat, sehingga
memungkinkan orang-orang yang saling bertemu tersebut untuk mengisi waktu
dengan berdiskusi, bertukar pandang dan pikiran, serta berpikir tentang segala
sesuatu. Hal itu merupakan awal dari kegiatan berfilsafat, sehingga para filsuf
Yunani pertama lahir di tempat ini.
Thales merupakan perintis matematika dan
filsafat Yunani, beliau adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat
Barat pada abad ke-6 SM. Thales mendapat gelar “Bapak Filsafat” karena dia
adalah orang yang mula-mula berfilsafat. Sebelum Thales, pemikiran Yunani
dikuasai dengan cara berfikir mitologis dalam menjelaskan segala sesuatu.
Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan
berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan segala gejala-gejala
yang ada di dalamnya tidak bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia.
Thales mengajukan pertanyaan yang amat mendasar, yaitu “Apa sebenarnya bahan
alam semesta ini?” dan ia sendiri menjawab air. Karena pertanyaannya itulah
yang mengangkat Thales menjadi filosof pertama di dunia.
Pemikiran
Thales
1. Air Sebagai Prinsip Dasar Segala Sesuatu
Thales
tidak meninggalkan bukti-bukti tertulis mengenai pemikiran filsafatnya.
Pemikiran Thales terutama didapatkan melalui tulisan Aristoteles tentang
dirinya. Aristoteles mengatakan bahwa Thales adalah orang yang pertama kali
memikirkan tentang asal mula terjadinya alam semesta. Karena itulah Thales juga
dianggap sebagai perintis filsafat alam (natural philosophy).
Thales
menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar segala sesuatu. Air menjadi pangkal,
pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta. Berkat kekuatan
dan daya kreatifnya sendiri dan tanpa ada sebab-sebab di luar dirinya, air
mampu tampil dalam segala bentuk, bersifat mantap, dan tak terbinasakan.
Argumentasi Thales terhadap pandangan
tersebut adalah bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua
makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup. Karena air adalah sumber
kehidupan, dan tanpa air makhluk hidup pasti akan mati. Selain itu, air adalah
zat yang dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair, dan gas) tanpa menjadi
berkurang. Thales juga mengemukakan pandangan bahwa bumi terletak diatas air.
Bumi dipandang sebagai bahan yang satu kali keluar dari laut dan kemudian
terapung-apung di atasnya.
2. Pandangan Tentang Jiwa
Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di
jagat raya memiliki jiwa. Jiwa tidak hanya terdapat di dalam
hidup, tetapi juga benda mati. Teori tentang materi berjiwa ini disebut hylezoisme. Argumentasi Thales
didasarkan pada magnet yang dikatakan memiliki jiwa karena mampu menggerakkan
besi.
3. Theorema Thales
Di dalam geometri, Thales dikenal dengan
theoremanya, yang disebut Theorema Thales.
Ada lima Theorema Thales, yaitu :
·
Lingkaran dibagi dua oleh garis yang melalui pusatnya yang disebut
dengan diameter.
·
Besarnya sudut-sudut alas segitiga sama kaki adalah sama besar.
·
Sudut-sudut vertical yang terbentuk dari dua garis sejajar yang
dipotong oleh sebuah garis lurus menyilang, sama besarnya.
· Apabila sepasang sisinya, sepasang sudut yang terletak pada sisi
itu dan sepasang sudut yang terletak di hadapan sisi itu sama besarnya, maka
kedua segitiga itu dikatakan sama sebangun.
· Segitiga dengan alas diketahui dan sudut tertentu dapat digunakan
untuk mengukur jarak kapal.
4. Pandangan Politik
Berdasarkan catatan Herodotus, Thales pernah
memberikan nasehat kepada orang-orang Ionia yang sedang terancam oleh serangan
dari Kerajaan Persia pada pertengahan abad ke-6 SM. Thales menyarankan
orang-orang Ionia untuk membentuk pusat pemerintahan dan administrasi bersama
di kota Teos yang memiliki posisi sentral di seluruh Ionia. Di dalam system
tersebut, kota-kota lain di Ionia dapat dianggap seperti distrik dari
keseluruhan sistem pemerintahan Ionia. Dengan demikian, Ionia telah menjadi
sebuah polis yang bersatu dan tersentralisasi.
Herodotus mencatat bahwa Thales memprediksi
gerhana matahari dari 585 SM, dan ini merupakan sebuah awal kemajuan penting
bagi ilmu pengetahuan Yunani. Aristoteles melaporkan bahwa Thales menggunakan
keterampilan dengan mengenali pola cuaca untuk memprediksi bahwa tanaman zaitun
musim depan akan berlimpah. Dia pun membeli semua zaitun baik di kota maupun
daerah, dan itu semua menjadi keberuntungan ketika prediksi menjadi kenyataan.
Plato menceritakan sebuah kisah Thales
menatap langit malam, tidak menonton di mana ia berjalan, dan begitu jatuh ke
selokan. Gadis pelayan yang datang untuk membantu dia kemudian berkata
kepadanya “Bagaimana Anda berharap untuk memahami apa yang terjadi di langit
jika anda bahkan tidak melihat apa yang di
kaki anda?” Menurut pendapat
saya, janganlah kita berangan-angan terlalu jauh, jika kita tidak bisa melihat,
mensyukuri, dan memanfaatkan semaksimal mungkin apa yang ada di dalam diri kita
sendiri, maupun yang ada di lingkungan sekitar kita.
Summary
Thales adalah seorang filsuf Yunani Kuno pada
tahun 624-547 SM yang berasal dari Miletus, pantai barat Asia kecil (Turki).
Beliau mendapat gelar bapak filsafat, karena dia adalah orang yang pertama kali
berfilsafat. Gelar itu di berikan karena ia mengajukan pertanyaan yang amat
mendasar, yaitu “Apa bahan dasar alam semsta ini?” dan dia menjawab air adalah
bahan alam semesta. Ia melihat air sebagai sesuatu yang sangat diperlukan dalam
kehidupan, dan menurut pendapatnya bumi terapung di atas air. Karena itu Thales
juga dianggap sebagai perintis filasafat alam.
Pemikiran-pemikiran Thales yaitu:
© Bumi berasal dari air.
©
Air sebagai prinsip dasar segala sesuatu.
Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar segala sesuatu.
Air menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam
semesta.
© Pandangan tentang jiwa
Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagad raya memiliki
jiwa, baik benda hidup maupun benda mati.
© Theorema Thales
Dalam geometri ada 5 theorema Thales yang dipakai dalam
penghitungan matematika.
©
Pandangan politik
Thales menyarankan bahwa untuk mempertahankan negara dari ancaman
serangan oleh negara lain yaitu dengan membentuk pusat pemerintahan dan
administrasi bersama di kota yang
memiliki posisi sentral di negara tersebut.
dikutip dari berbagai artikel.