Kamis, 23 Maret 2017

BIOGRAFI THALES



THALES

Thales lahir pada  624 SM, di kota kecil Miletus yang terletak di pantai barat Asia Kecil, yang sekarang disebut Turki. Kota ini menjadi sebuah kota yang menjadi pusat perdagangan. Kapal-kapal pedagang dengan mudah  berlayar ke Nil di Mesir. Sedangkan, caravan melakukan perjalanan lewat darat menuju kota di Babylon. Penduduk Miletus sering melakukan kontak dagang dengan kota-kota di Yunani dan warga Phonesia. Di kota ini juga merupakan tempat pertemuan dunia Timur dan Barat, sehingga memungkinkan orang-orang yang saling bertemu tersebut untuk mengisi waktu dengan berdiskusi, bertukar pandang dan pikiran, serta berpikir tentang segala sesuatu. Hal itu merupakan awal dari kegiatan berfilsafat, sehingga para filsuf Yunani pertama lahir di tempat ini.
Thales merupakan perintis matematika dan filsafat Yunani, beliau adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat pada abad ke-6 SM. Thales mendapat gelar “Bapak Filsafat” karena dia adalah orang yang mula-mula berfilsafat. Sebelum Thales, pemikiran Yunani dikuasai dengan cara berfikir mitologis dalam menjelaskan segala sesuatu.
Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan segala gejala-gejala yang ada di dalamnya tidak bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia. Thales mengajukan pertanyaan yang amat mendasar, yaitu “Apa sebenarnya bahan alam semesta ini?” dan ia sendiri menjawab air. Karena pertanyaannya itulah yang mengangkat Thales menjadi filosof pertama di dunia.

Pemikiran Thales
1.            Air Sebagai Prinsip Dasar Segala Sesuatu
Thales  tidak meninggalkan bukti-bukti tertulis mengenai pemikiran filsafatnya. Pemikiran Thales terutama didapatkan melalui tulisan Aristoteles tentang dirinya. Aristoteles mengatakan bahwa Thales adalah orang yang pertama kali memikirkan tentang asal mula terjadinya alam semesta. Karena itulah Thales juga dianggap sebagai perintis filsafat alam (natural philosophy).
 Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar segala sesuatu. Air menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta. Berkat kekuatan dan daya kreatifnya sendiri dan tanpa ada sebab-sebab di luar dirinya, air mampu tampil dalam segala bentuk, bersifat mantap, dan tak terbinasakan.
Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah bagaimana bahan makanan semua makhluk  hidup mengandung air dan bagaimana semua makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup. Karena air adalah sumber kehidupan, dan tanpa air makhluk hidup pasti akan mati. Selain itu, air adalah zat yang dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair, dan gas) tanpa menjadi berkurang. Thales juga mengemukakan pandangan bahwa bumi terletak diatas air. Bumi dipandang sebagai bahan yang satu kali keluar dari laut dan kemudian terapung-apung di atasnya.

2.           Pandangan Tentang Jiwa
Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagat raya memiliki jiwa. Jiwa tidak hanya terdapat  di dalam  hidup, tetapi juga benda mati. Teori tentang materi berjiwa ini disebut hylezoisme. Argumentasi Thales didasarkan pada magnet yang dikatakan memiliki jiwa karena mampu menggerakkan besi.
3.           Theorema Thales
Di dalam geometri, Thales dikenal dengan theoremanya, yang disebut Theorema Thales.  Ada lima Theorema Thales, yaitu :

·               Lingkaran dibagi dua oleh garis yang melalui pusatnya yang disebut dengan diameter.

·               Besarnya sudut-sudut alas segitiga sama kaki adalah sama besar.
·              Sudut-sudut vertical yang terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis lurus menyilang, sama besarnya.
·           Apabila sepasang sisinya, sepasang sudut yang terletak pada sisi itu dan sepasang sudut yang terletak di hadapan sisi itu sama besarnya, maka kedua segitiga itu dikatakan sama sebangun.
·              Segitiga dengan alas diketahui dan sudut tertentu dapat digunakan untuk mengukur jarak kapal. 
4.            Pandangan Politik 
Berdasarkan catatan Herodotus, Thales pernah memberikan nasehat kepada orang-orang Ionia yang sedang terancam oleh serangan dari Kerajaan Persia pada pertengahan abad ke-6 SM. Thales menyarankan orang-orang Ionia untuk membentuk pusat pemerintahan dan administrasi bersama di kota Teos yang memiliki posisi sentral di seluruh Ionia. Di dalam system tersebut, kota-kota lain di Ionia dapat dianggap seperti distrik dari keseluruhan sistem pemerintahan Ionia. Dengan demikian, Ionia telah menjadi sebuah polis yang  bersatu dan tersentralisasi.
Herodotus mencatat bahwa Thales memprediksi gerhana matahari dari 585 SM, dan ini merupakan sebuah awal kemajuan penting bagi ilmu pengetahuan Yunani. Aristoteles melaporkan bahwa Thales menggunakan keterampilan dengan mengenali pola cuaca untuk memprediksi bahwa tanaman zaitun musim depan akan berlimpah. Dia pun membeli semua zaitun baik di kota maupun daerah, dan itu semua menjadi keberuntungan ketika prediksi menjadi kenyataan.
Plato menceritakan sebuah kisah Thales menatap langit malam, tidak menonton di mana ia berjalan, dan begitu jatuh ke selokan. Gadis pelayan yang datang untuk membantu dia kemudian berkata kepadanya “Bagaimana Anda berharap untuk memahami apa yang terjadi di langit jika anda bahkan tidak melihat apa yang di  kaki anda?”  Menurut pendapat saya, janganlah kita berangan-angan terlalu jauh, jika kita tidak bisa melihat, mensyukuri, dan memanfaatkan semaksimal mungkin apa yang ada di dalam diri kita sendiri, maupun yang ada di lingkungan sekitar kita.

Summary
Thales adalah seorang filsuf Yunani Kuno pada tahun 624-547 SM yang berasal dari Miletus, pantai barat Asia kecil (Turki). Beliau mendapat gelar bapak filsafat, karena dia adalah orang yang pertama kali berfilsafat. Gelar itu di berikan karena ia mengajukan pertanyaan yang amat mendasar, yaitu “Apa bahan dasar alam semsta ini?” dan dia menjawab air adalah bahan alam semesta. Ia melihat air sebagai sesuatu yang sangat diperlukan dalam kehidupan, dan menurut pendapatnya bumi terapung di atas air. Karena itu Thales juga dianggap sebagai perintis filasafat alam.
Pemikiran-pemikiran Thales yaitu:
©           Bumi berasal dari air.
©            Air sebagai prinsip dasar segala sesuatu.
Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar segala sesuatu. Air menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta.
©           Pandangan tentang jiwa
Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagad raya memiliki jiwa, baik benda hidup maupun benda mati.
©           Theorema Thales
Dalam geometri ada 5 theorema Thales yang dipakai dalam penghitungan matematika.
©            Pandangan politik
Thales menyarankan bahwa untuk mempertahankan negara dari ancaman serangan oleh negara lain yaitu dengan membentuk pusat pemerintahan dan administrasi bersama  di kota yang memiliki posisi sentral di negara tersebut.
 


dikutip dari berbagai artikel.

EMPAT JENIS PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan karakter dalam satuan pendidikan meliputi pembelajaran di kelas, kegiatan sehari-hari di sekolah (kultur sekolah), dan kegiatan...