Jumat, 06 Mei 2016

SCHIZOPHRENIA



SCHIZOPHRENIA

Hari ini saya mau membahas tentang salah satu penyakit atau patologi yang terjadi pada otak yaitu schizophrenia atau yang kebanyakan orang menyebutnya skizo. Masih ingatkah kalian dengan kasus pembunuhan seorang polisi kepada anak-anaknya yang terjadi di Palangkaraya, ketika itu si pelaku merasa ada mendapatkan bisikan untuk mengorbankan anak-anaknya, semacam halusinasi dan delusi si pelaku. Langsung saja kita bahas..
Schizophrenia merupakan kumpulan kelainan otak yang membuat penderitanya menafsirkan kenyataan secara berbeda. Schizophrenia dapat menimbulkan halusinasi, delusi, dan penyimpangan cara berpikir dan perilaku. Kondisi ini membuat penderitanya secara perlahan kehilangan kemampuan untuk bisa hidup berbaur dengan orang lain dan merawat diri sendiri. Banyak orang menganggap penderita schizophrenia memiliki kepribadian ganda. Kata “schizophrenia” sendiri memang berarti pemikiran yang terpisah, tapi lebih condong kepada gangguan keseimbangan emosi dan cara berpikir. Schizophrenia adalah kondisi kronis yang memerlukan perawatan seumur hidup.
Tanda-tanda schizophrenia yang sangat awal sering terlihat pada remaja berusia 16 tahun dan perlu diketahui bahwa laki-laki cenderung mengalami tanda-tanda schizophrenia lebih awal dibandingkan pada wanita.
Dikutip dari situs meetdoctor, schizophrenia memiliki beberapa subtipe yaitu :
Paranoid.
Subtipe ini ditunjukkan dengan delusi dan halusinasi. Selain itu, gangguan fungsi kemampuan beraktivitas tidak terlalu besar. Penderita subtipe ini memiliki kemungkinan paling besar untuk membaik.
Catatonic
penderitanya tidak berinteraksi dengan orang lain, dan seringkali menunjukkan perilaku atau aktivitas yang tidak bermakna.
Disorganized
ditunjukkan dengan pemikiran yang tidak berstruktur dan emosi yang tidak terkontrol. Gangguan fungsi beraktivitas sangat besar. Penderitanya memiliki kemungkinan paling kecil untuk bisa membaik.
Undifferentiated
ini adalah subtipe yang paling umum. Penderitanya menunjukkan gejala lebih dari satu subtipe schizophrenia.
Residual
ditunjukkan dengan tidak adanya gejala positif yang muncul, sementara gejala lainnya terus terjadi.

Faktor-faktor yang menyebabkan schizophrenia antara lain :

1) Riwayat schizophrenia di keluarga.
2) Terpapar virus dan racun, atau mengalami malnutrisi ketika masih di rahim. 
3) Stres.
4) Mengonsumsi obat-obatan psikoaktif pada masa remaja dan dewasa muda.
5)  Jarak umur yang cukup jauh dengan orang tua.

Inilah 10 tanda peringatan dini dari seorang remaja yang mengidap schizophrenia.
(1) Perubahan dalam bergaul atau memilih teman dan peurunan nilai,
(2) mengalami masalah kesulitan tidur,
(3) emosional atau gampang marah,
(4) mengalami gangguan kognitif (muncul di masa anak-anak),
(5) kesulitan membedakan mana kenyataan dan imajinasi,
(6) menarik diri dari lingkungan sekitar,
(7) terlalu curiga,
(8) memiliki cara berpikir dan berbicara yang aneh,
(9) paranoid,
(10) memiliki anggota keluarga yang juga mengalami gangguan kejiwaan.

Schizophrenia adalah kondisi kronis yang membutuhkan penanganan seumur hidup. Meskipun gejalanya sudah mereda, penderitanya memerlukan bantuan obat-obatan dan terapi. Gejala schizophrenia baru akan mereda setelah beberapa minggu pengobatan. Obat-obatan digunakan untuk mengontrol gejala schizophrenia yang muncul. Dokter mungkin akan memberikan jenis atau dosis obat yang berbeda-beda, bergantung pada perkembangan pasien.
Terapi juga sangat dibutuhkan. Beberapa jenis terapi yang bisa dilakukan misalnya terapi keluarga, terapi individual, pelatihan kemampuan bersosialisasi, dan rehabilitasi kemampuan bekerja. Keluarga dan orang-orang di sekitar penderita schizophrenia juga harus aktif berperan. Mereka perlu mengetahui cara menangani stres, mencari informasi tentang schizophrenia, bergabung dengan support group, dan fokus terhadap keinginan untuk membaik.
Penanganan dini dapat membantu mengontrol gejala sebelum kondisi penderitanya memburuk. Penting sekali untuk mengetahui faktor risiko schizophrenia. Mereka yang memiliki risiko lebih besar harus mulai menghindari penggunaan obat-obatan yang tidak sesuai resep, mengurangi stres, tidur cukup, dan mengonsumsi obat antipsikosis.
semoga ada manfaatnya...

EMPAT JENIS PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan karakter dalam satuan pendidikan meliputi pembelajaran di kelas, kegiatan sehari-hari di sekolah (kultur sekolah), dan kegiatan...