PERKEMBANGAN
MASA REMAJA
Sekilas tentang
masa remaja
Remaja berasal
dari bahasa latin “adolescence” yang berarti tumbuh kearah kematangan.
Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga
kematangan sosial dan psikologis. Masa remaja
adalah periode di mana seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai
fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan
nilai diri mereka.
Para remaja
mulai membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah populer
yang berkenaan dengan lingkungan mereka, misalnya: politik, kemanusiaan, keadaan
sosial, dan lainnya. Remaja tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku,
sederhana, dan absolut yang diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan.
Remaja mulai mempertanyakan keabsahan pemikiran yang ada dan mempertimbangan
lebih banyak alternatif lainnya. Secara kritis, remaja akan lebih banyak
melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya dengan hal-hal yang selama ini
diajarkan dan ditanamkan kepadanya. Sebagian besar para remaja mulai melihat
adanya “kenyataan” lain di luar dari yang selama ini diketahui dan
dipercayainya. Ia akan melihat bahwa ada banyak aspek dalam melihat hidup dan
beragam jenis pemikiran yang lain. Baginya dunia menjadi lebih luas dan
seringkali membingungkan, terutama jika ia terbiasa dididik dalam suatu
lingkungan tertentu saja selama masa anak.
Kemampuan
berpikir dalam dimensi moral (moral
reasoning) pada remaja berkembang karena mereka mulai melihat adanya
kejanggalan dan ketidakseimbangan antara yang mereka percayai dahulu dengan
kenyataan yang ada di sekitarnya. Mereka lalu merasa perlu mempertanyakan dan
merekonstruksi pola pikir dengan “kenyataan” yang baru. Perubahan inilah yang
seringkali mendasari sikap “pemberontakan” remaja terhadap peraturan atau
otoritas yang selama ini diterima bulat-bulat. Misalnya, jika sejak kecil pada
seorang anak diterapkan sebuah nilai moral yang mengatakan bahwa korupsi itu tidak
baik.pada masa remaja ia akan mempertanyakan mengapa dunia sekelilingnya
membiarkan korupsi itu tumbuh subur bahkan sangat mungkin korupsi itu dinilai
baik dalam suatu kondisi tertentu. Hal ini tentu saja akan menimbulkan konflik
nilai bagi sang remaja. Konflik nilai dalam diri remaja ini lambat laun akan
menjadi sebuah masalah besar, jika remaja tidak menemukan jalan keluarnya.
Kemungkinan remaja untuk tidak lagi mempercayai nilai-nilai yang ditanamkan
oleh orangtua atau pendidik sejak masa kanak-kanak akan sangat besar jika
orangtua atau pendidik tidak mampu memberikan penjelasan yang logis, apalagi
jika lingkungan sekitarnya tidak mendukung penerapan nilai-nilai tersebut.
Ciri-ciri
masa remaja :
a)
Periode yang
penting
b)
Periode peralihan
c)
Periode perubahan
d)
Usia bermasalah
e)
Masa mencari
identitas
f)
Usia yang
menimbulkan ketakutan
g)
Masa yang
tidak realistis
h)
Ambang masa
dewasa
Tugas perkembangan dan kepribadian pada masa
remaja :
a) Mampu
menerima keadaan fisiknya
b) Mampu
menerima dan memahami peran seks usia dewasa
c) Mampu
membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis
d) Mencapai
kemandirian emosional
e) Mencapai
kemandirian ekonomi
f) Mengembangkan
konsep dan keterampilan intelektua
g) Memahami dan
menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua
h)
Mengembangkan
perilaku tanggung jawab social yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa
i) Mempersiapkan
diri untuk memasuki perkawinan
j)
Memahami dan
mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.