Selasa, 17 Mei 2016

EKOLOGI



EKOLOGI

Pengertian Ekologi
Ekologi merupakan salah satu cabang biologi, yaitu ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang dan manusia dengan lingkungannya dimana mereka hidup, bagaimana kehidupannya dan mengapa mereka ada disitu.
Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu’’OIKOS’’ ( rumah atau tempat hidup ) dan ‘’logos’’ yang berarti ilmu.Secara harfiah ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya.Ekologi hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan.Pada dasarnya ekologi adalah ilmu dasar yang tidak mempraktekkan sesuatu.Ekologi adalah ilmu tempat mempertanyakan dan menyelidiki.Ekologi berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan kehidupan (peradapan) manusia.
Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup  maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya, definisi ini pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel (zoologiwan Jerman, 1834 -1914).Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang banyak memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti : kimia,fisika, geologi dan klimatologi untuk pembahasannya.Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas.
Ilmu ekologi pada dasarnya menjelaskan hubungan antara organisme-tumbuhan maupun hewan dengan lingkungannya. Sifat setiap benda hidup dimengerti dari segi hubungannya. Bukan hanya dengan alam secara fisik-termasuk tanah, air dan iklim – tetapi juga dengan benda hidup lain dalam suatu pola ketergantungan yang dinamakan ekosistem. Contoh ekosistem dari Sumatera adalah hutan tropis dataran rendah, hutan mangrov, sungai, lahan basah gambut, dll.
Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya. Pengamatan ini bertujuanuntuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam hubungan timbal balik tersebut. Dalam studi ekologi digunakan metoda pemdekatan secara menyeluruh pada komponen-komponen yang berkaitan dalam suatu sistem. Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem.

Pembagian ekologi
Ekologi dapat dibagi menjadi :
1. Autekologi : membahas pengkajian individu organisme atau individu spesies yang penekanannya pada sejarah-sejarah hidup dn kelakuan dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
2. Sinekologi : membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme yang berasosiasi bersama sebagai satuan.

Peranan manusia dalam ekosistem
Manusia selalu berusaha mengubah lingkungan untuk memperoleh keperluannya. Kadang–kadang dalam kegiatan demikian manusia seolah – seolah mengganggu, dan bahkan dapat merusak komponen–komponen biotik. Manusia adalah heterotrop dan phagotrop yang tumbuh dengan subur dekat penghujung rantai–rantai makanan yang kompleks. Ketergantungannya dari lingkunan alam tetap akan terjadi, tidak peduli bagaimanapun rumitnya teknologi yang dimilikinya.
            Kota – kota besar merupakan parasit semata dalam biosfer. Makin besar kota itu makin banyak mereka meminta dari daerah pinggiran disekitarnya dan makin besar bahaya serta kemungkinan dari perusakan lingkungannya. Sedemikian jauh manusia dengan ilmu pengetahuan dan teknologinya telah sibuk menaklukan alam sehingga kurang meperhatikan kesejahteraan makhluk hidup lain sebagai penghuni dalam ekosistem ini.
Satu hal yang tak dapat dilepaskan dari ekosistem adalah jumlah populasi manusia yang kian meningkat dari waktu ke waktu akan dapat berakibat menurunkan nilai ekosistem kita. Pemanfaatan berbagai sumber daya alam secara tak terkendali dapat membawa ekosistem secara Keseluruhan menjadi tidak seimbang. Oleh sebab itu pengendalian jumlah populasi manusia perlu diatur sedemikian rupa agar tak melampaui kemampuan alam untuk mendukungnya. Di sini keanekaragaman hayati perlu menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam memperbaiki kehidupan di muka bumi.
Hukum alam menyebutkan bahwa siapa yang kuat, dialah yang akan menang. Dari segi jumlah individu dan spesies, maka spesies yang memiliki lebih banyak keturunan lebih kuat dari pada spesies yang sedikit keturunannya. Spesies yang memiliki keturunan ’jarang’ akan memiliki peluang yang kecil untuk dapat mengalahkan saingannya. Persaingan antar spesies akan muncul manakala kedua populasi atau makhluk itu memperebutkan kebutuhan yang sama. Yang dimaksudkan di sini antara lain berupa kebutuhan makanan, tempat hidup, perlindungan akan keselamatan diri dan kelompoknya atau pengaruh iklim/cuaca, pengaruh radiasi matahari dan sebagainya.
Komponen ekosistem yang berupa energi ini amat penting dalam memelihara kelangsungan hidup komponen yang ada dalam ekosistem tersebut. Dalam kajian ekosistem, komponen      ekosistem alam berlaku hukum alam juga. Hukum-hukum yang berkaitan dengan energi bagi makhluk hidup di antaranya adalah hukum termodinamika pertama, hukum termodinamika kedua.
Hukum termodinamika pertama menyatakan bahwa energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, energi bersifat lestari, tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Cahaya matahari, misalnya dapat diubah ke dalam bentuk energi lain yang bergantung pada proses-proses yang terjadi. Misalnya energi matahari diubah menjadi energi panas, energi matahari diubah menjadi energi kimia yang menghasilkan energi potensial dalam makanan dan energi matahari diubah menjadi energi listrik bagi penerangan yang dapat digunakan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Hukum termodinamika kedua menyatakan bahwa setiap sistem akan selalu cenderung berubah dari keadaan yang teratur menjadi keadaan yang tak teratur. Hal ini berarti setiap energi yang memasuki jasad hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang   tersimpan atau energi yang dapat dilepaskan. Dalam keadaan demikian ini maka kehidupan makhluk dapat dianggap sebagai pengubah energi. Oleh karena makhluk hidup tersebut beraneka ragam, maka akan dijumpai beragam strategi untuk mentransformasikan energi sebagai perwujudan dari hukum termodinamika I.
Dalam sejarah kehidupan, manusia sebagai makhluk yang pertama kali bersedia menerima amanah dari Tuhan untuk mengelola alam semesta ini. Manusia selalu berusaha untuk dapat menguasai alam semesta. Di sini manusia adalah makhluk yang paling berhak mengatur, menata, dan memanfaatkan lingkungan sesuai dengan kebutuhannya, sedang makhluk lainnya seringkali tidak diberi kesempatan mengatur alam semesta ini.

            Berkat kemampuan dalam hal berpikir, bernalar manusia dapat mengatur, memanfatkan sumber daya alam hayati maupun non hayati untuk kebutuhan hidup dan kehidupannya. Cara memanfaatkan sumber daya alam ini dilakukan lewat berbagai cara yang kesemuanya itu ditujukan untuk kemakmuran hidup, kesejahteraan dan kelangsungan hidup manusia beserta anak turunnya. Manusia dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam lewat kemampuan intelektualnya, di samping ada kemanfaatannya bagi makhluk hidup tetapi juga ada sisi negatif yang muncul. Efek yang selalu mengiringinya adalah rusaknya sumber daya alam dan bahkan seringkali juga memusnahkan sumber daya alam flora maupun fauna serta manusia itu sendiri.
Dalam penciptaan makhluk, Tuhan Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia dilengkapi dengan akal dan hati untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya, sedangkan makhluk lainnya tidak dilengkapi akal pikiran. Manusia mampu memikirkan masa depan anak keturunannya, oleh sebab itu manusia dapat membuat perencanaan yang lebih baik untuk mempertahankan kehadirannya di muka bumi ini.

Sumber daya alam dan pelestariannya
Sumber daya alam dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidupnya. Dengan demikian sumber daya alam memiliki peran ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi (resource based economy) dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan (life support system). Hingga saat ini, sumber daya alam sangat berperan sebagai tulang punggung perekonomian nasional, dan masih akan diandalkan dalam jangka menengah. Namun di lain pihak, kebijakan ekonomi yang lebih berpihak pada pertumbuhan jangka pendek telah memicu pola produksi dan konsumsi yang agresif, eksploitatif, dan ekspansif sehingga daya dukung dan fungsi lingkungan hidupnya semakin menurun, bahkan mengarah pada kondisi yang mengkhawatirkan.
Atas dasar fungsi ganda tersebut, sumber daya alam senantiasa harus dikelola secara    seimbang untuk menjamin keberlanjutan pembangunan. Penerapan prinsip -  prinsip pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) di seluruh sektor dan wilayah menjadi prasyarat utama untuk diinternalisasikan ke dalam kebijakan dan peraturan perundangan, terutama dalam mendorong investasi pembangunan jangka menengah (2004-2009). Prinsip-prinsip tersebut saling sinergis dan melengkapi dengan pengembangan tata pemerintahan yang baik (good governance) yang mendasarkan pada asas partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas yang mendorong upaya perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Sumber daya manusia
Sumber daya manusia, yang kemudian disingkat SDM, merupakan potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
Dalam definisi yang lain, sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Bicara mengenai sumber daya manusia, maka terkait juga dengan perencanaan SDM, yaitu proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan SDM sehingga organisasi dapat mencapai tujuannya.
Ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia, yaitu:
·                Kepentingan Individu.
·                Kepentingan Organisasi.
·                Kepentingan Nasional.
Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sumber daya manusia, yaitu:
1). Tujuan
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah  menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
2). Perencanaan Organisasi
Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir.
Singkatnya, perencanaan sumber daya manusia memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.
Adapun syarat-syarat perencanaan sumber daya manusia antara lain:
Ø   Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
Ø   Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
Ø   Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM.
Ø   Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
Ø   Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
Ø   Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.

Berikut prosedur perencanaan sumber daya manusia :
Ø   Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
Ø   Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM.
Ø   Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya.
Ø   Menetapkan beberapa alternative.
Ø   Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.
Ø   Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.

Jika perencanaan sumber daya manusia dilakukan dengan baik, maka akan diperoleh keuntungan :
Ø   Manajemen puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM atau terhadap keputusan-keputusan bisnisnya.
Ø   Biaya SDM menjadi lebih kecil, karena manajemen dapat mengantisipasi ketidakseimbangan sebelum terjadi hal-hal yang dibayangkan sebelumnya yang lebih besar biayanya.
Ø   Tersedianya lebih banyak waktu untuk menempatkan yang berbakat karena kebutuhan dapat diantisipasi dan diketahui sebelum jumlah tenaga kerja yang sebenarnya dibutuhkan.
Ø   Adanya kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan golongan minoritas didalam rencana masa yang akan datang.
Ø   Pengembangan para manajer dapat dilaksanakan dengan lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA :

Irawan, Zoeraini Jamal. 1992. Prinsip–prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komunitas dan Lingkungan. Jakarta : PT Bumi Aksara

Jasin, Maskoeri,dkk. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Soemarwoto, Otto. 2001. Ekologi Lingkungan Hidup Dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan.

EMPAT JENIS PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan karakter dalam satuan pendidikan meliputi pembelajaran di kelas, kegiatan sehari-hari di sekolah (kultur sekolah), dan kegiatan...