Skip to main content

THE CHARACTERISTICS OF LANGUAGE



THE CHARACTERISTICS OF LANGUAGE
Hari ini, ane mau ngebahas tentang karakteristik bahas. menurut Raja T. Nasr, di dalam bukunya yang berjudul The essential of Linguistic science, characteristic of  language terdiri dari :
1)            Language is a Sound
2)            Language is Systematic
3)            Language is a System of System
4)            Language is Meaningful
5)            Language is Arbitrary
6)            Language is Conventional
7)            Language is a System of Contrast
8)            Language is Creative
9)            Languages are Unique
10)        Languages are Similar

Untuk lebih lanjutnya, berikut keterangannya :
1. Language is a sound
Maksudnya gini, dalam seni penyampaian bahasa itu, terdiri dari dua macam cara penyampaian gan, yaitu speaking dan written. Tentu saja dua cara ini sangatlah berbeda, dan yang dimaksud language as a sound di sini adalah speaking, atau bisa juga disebut bsebagai oral language. Speaking menjadi hal utama karena di dalam speaking terdiri dari intonation (intonasi), pitch (tinggi/rendahnya), stress (penekanan), dan juncture (jeda), yang tidak terdapat pada written. Sehingga penyampaianny bisa lebih jelas dan lebih ekspresif, karena di dalam speaking ada intonasi, pitch, dan stress yang “menghidupkan” penyampaian tadi. Nah, hal-hal itulah yang tidak ada di written language, karena kita tidak bisa mendengar intonasi, pitch, dan stress di written language. Jadi bisa disimpulkan bahwa language is sound adalah cara pengucapan suatu bahasa menurut sistem fonologi dari bahasa tersebut, dan pengucapan adalah aspek penting yang sebenarnya juga merupakan ciri utama sebuah bahasa.

2. Language is systematic
        Bahasa memiliki sistem atau polanya sendiri-sendiri, dan pola tata bahasa satu dengan yang lainnya itu berbeda. Karena setiap bahasa memiliki struktur dan polanya masing-masing, maka bahasa yang dibuat haruslah mengikuti aturan atau pola bahasa tersebut, demi menciptakan pola bahasa yang grammatical  atau sesuai dengan tata bahasanya.
Ane kasih contoh :
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Contoh : Arni adalah seorang guru
Example : Arni is a teacher
Pola : S + P + 0
Pola : S + Linking Verb + article + complement
Seperti yang kita lihat bahwa bahasa Indonesia dan bahasa Inggris punya pola kalimat yang berbeda. Di contoh tersebut kita bisa amati, untuk menciptakan kalimat dengan makna Arni seorang guru di dalam bahasa Inggris, maka subyek Arni harus diikuti oleh linking verb is, dan linking verb is harus diikuti oleh artikel a dan yang terakhir baru diikuti kata benda teacher. Jadi kalau kita pengen membuat kalimat yang terdiri dari subyek (Arni) dan kata benda (teacher), maka menurut struktur kata bahasa Inggris kalimat tersebut akan grammatical bila diikuti oleh linking verb (is) dan article (a). Sedangkan di dalam bahasa Indonesia tidak perlu ada linking verb dan artikel, maka langsung saja ditulis Arni seorang guru. Jadi kalau ada kalimat bahasa Inggris : Arni is teacher, maka sudah jelas bahwa kalimat ini bukanlah struktur kalimat bahasa Inggris, dan grammarnya suudah pasti salah.

3. Language is meaningful
Bahwa bahasa yang diucapkan oleh penuturnya memiliki sebuah makna dan arti didalamnya. Bahasa ada dan akhirnya berkembang karena sebenarnya tujuan dari bahasa adalah mengungkapkan maksud dan tujuan dari penuturnya. Sehingga hanya bahasalah yang memampukan manusia satu dengan manusia yang lainnya berkomunikasi dan membangun komunikasi lisan. Mengapa bisa demikian? Karena tiap kata memiliki arti, dan arti itulah yang dapat mengungkapkan maksud dan tujuan sang penutur.

4. Language is arbitrary
Poin ini masih berkaitan dengan makna sebuah kata. Arbitrary, berarti berubah-ubah, dan jika hal ini dikaitkan dengan bahasa, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tiap kata itu bersifat relatif. Artinya satu kata bisa berbentuk sama, tapi memiliki arti yang berbeda jika digunakan di suatu kalimat tertentu. Contohnya kata bear. Dalam bahasa Inggris, bear bisa berarti beruang, tahan(betah), menahan, melahirkan, atau menanggung. Manakah arti yang benar?? Semuanya benar, tergantung penggunaan kalimat tersebut didalam konteks sebuah kalimat.
Contoh :
– I saw a big bear in the zoo.
Maka kata bear disini berarti beruang.
– Tell me now! I can`t bear the suspense
Maka kata bear di sini berarti tahan/menahan/memikul.
– Most animal bear their young  in the spring.
Maka bear di sini memiliki arti melahirkan.

5. Language is conventional
Kadang ada dua perbedaan mencolok antara bahasa lisan dan bahasa tertulis. Bahasa lisan cenderung lebih fleksibel dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari meskipun kadang kurang grammatical, tapi meskipun kurang grammatical, kalimat ini sering digunakan karena sang penutur sudah terbiasa menggunakan kalimat tersebut dan seolah sudah menjadi kebiasaan yang membudaya.
Contoh :
Written     : I`m going to go home.
Oral            : I`m going home.

6. Language is a system of contrast
Temen-temen semuanya waktu sekolah dulu pernah ngalamin kejadian kayak gini gak? : Misalnya waktu kalian semua masih duduk di kelas dua SMP, pelajaran matematikan diajar oleh bapak Bejo. Tapi waktu naik ke kelas 3, guru matematikanya ganti pak Paijo. Nah suatu hari pak Paijo nerangin materi yang sama persis kayak yang dulu pernah diajarkan pak Bejo. Materinya sama, babnya sama, bukunya juga sama. Tapi kemudian kita bilang gini, “kok enakan pak Bejo ya ngajarnya? Aku malah bingung lo kalau diterangin sama pak Paijio.” Nah pasti pernah kan ngalamin hal kayak gitu?? Seperti yang kita ketahui bahwa bahasa memiliki polanya masing-masing. Tapi tahukah kamu semua, bahwa meskipun pola kalimat sebuah bahasa itu sama, tapi tiap orang punya cara sendiri untuk menyusun dan menyampaikan pesanya sama orang lain, seperti halnya pak Bejo dan pak Paijo tadi. Pak Bejo sebenarnya orang Indonesia, pak Paijo pun juga orang Indonesia, otomatis pola kalimat bahasa Indonesia juga sama, kan?? Tapi kembali lagi ke persoalan tadi, bahwa tiap orang punya cara dan pola sendiri dalam menyampaikan maksudnya. Jadi bisa disimpulkan bahwa language is system of contrast menekankan cara bicara seseorang menurut stylenya masing-masing.

7. Language is a system of system
Udah ada system didalam, nah, didalemnya masih ada system lagi, yahh begitulah bahasa. Satu system aja gak cukup gan, karena bahasa itu merupakan satu kesatuan kompleks yang tidak hanya terdiri dari word dan phrase saja, tapi juga terdiri dari sentence, dan konteks. Maksud dari system of system itu contonya gini gan, coba perhatikan kata blue car. Blue sendiri merupakan modifier yang menerangkan head car, jadi kata blue car itu terdiri dari pola head + modifier, sehingga kedua kata ini disebut sebagai phrase. Nah, sekarang kalau kata-kata tadi digabungin dengan kata yang lain, dan menjadi kayak gini gan, The blue car has been bought by Sutarman. Nah, sekarang phrase blue car tadi sudah menjelma menjadi sebuah kalimat pasif. Pola seluruh kalimat tersebut terdiri dari Subject (the blue car) + verb (has been bought) + agent* (Sutarman). Sekarang kalimat ini menjadi sebuah rangkaian yang kompleks yang terdiri dari berbagai pola di dalamnya. Nah yang dimaksud sebagai language is a system of system adalah semua pola yang terdapat dalam kalimat itu. Baik pola kalimat keseluruhan (hasil penggabungan phrase tadi) maupun pola phrase yang membentuk kalimat itu sendiri. Jadi kalau kalimat The blue car has been bought by Sutarman dipreteli satu-satu, maka ada beberapa pola yang ada didalamnya :
Head + modifier (noun phrase)                       : Blue car
Be + past participle                                         : been + bought
By + noun (by phrase)                                    : by Sutarman
Jadi bisa disimpulkan bahwa language is a system of system, merupakan kumpulan banyak system di dari satu system bahasa.
*dalam kalimat pasif, noun setelah kata by disebut sebagai agent, maka noun (Sutarman) disebut sebagai agent.

8. Language is creative
 Language is creative. Tapi maksud creative disini bukan bahasanya yang kreatif, tapi orangnya yang kreatif. Lho kok bisa?? Iya karena setiap orang itu sebenernya punya kemampuan mengungkapkan hal yang sama, tapi dengan kata-kata yang berbeda. Ehhmm masih bingung ya?? Ane kasih contoh dah, kata require memiliki padanan needed. Kata to save bisa dipadankan dengan kata keep. Nah, apa kesimpulannya?? Kesimpulannya adalah, setiap kata bisa dijelaskan oleh kata lain yang berbeda tapi memiliki arti yang sama.

9. Languages are Unique
Dalam kehidupan sehari-hari pastilah tidak menutup kemungkinan kalau kita bisa mengenal bahasa asing. Tapi tahukan kamu kalau ada beberapa kata dari dua bahasa yang berbeda yang memiliki cara penulisan yang sama, tapi beda pengucapan dan artinya? Ambilah contoh bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Di dalam bahasa Inggris ada kata air. Dalam bahasa Indonesia pun juga ada kata air. Tapi yang membedakan di sini adalah, dalam bahasa Inggris pengucapan kata  air adalah sebagai berikut, /er/. Sedangkan bahasa Indonesia pengucapannya berbeda, yaitu /air/. Artinya juga beda, kalau dalam bahasa Inggris air  berarti udara, sedangkan dalam bahasa Indonesia air berarti cairan yang yang bening dan bersih, yang tidak berwarna dan tidak berbau, dan kadang bisa diminum. Itulah yang disebut dengan aspek unik dalam bahasa.

10. Languages are similar
Nah ini karakteristik yang terakhir, languages are similar. Seperti namanya, similar sendiri berarti serupa. Inget lo ya, SERUPA. Serupa itu bisa jadi mirip, tapi tidak sama. Ngomong-ngomong soal serupa nih, temen-temen pernah lihat anak kembar, kan? Oke, sekarang anggep aja Tono dan Toni itu anak kembar, secara fisik mereka mungkin sama persis, sampe orang lain nggak bisa bedain, mana Tono, mana Toni. Jangankan orang lain, kadang bapak ibunya sendiri aja nggak bisa bedain mereka berdua. Tapi setelah diselidiki, ternyata Tono dan Toni itu berbeda. Tono sukanya masak, sedangkan Toni sukanya mancing. Naaaahh,, sekarang sudah ngerti kan arti kata SERUPA itu?? Seperti halnya Tono dan Toni, bahasa juga ada yang modelnya serupa tapi tak sama.

Semoga bermanfaat ya gaes..

Popular posts from this blog

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA BERBASIS WEB

Kelebihan Pembelajaran Berbasis Web 1. Memungkinkan setiap orang dimanapun, kapanpun, untuk mempelajari apapun. 2. Pembelajar dapat belajar sesuai dengan karakteristik dan langkahnya dirinya sendiri karena pembelajaran berbasis web membuat pembelajaran menjadi bersifat individual. 3. Kemampuan untuk membuat tautan ( link ), sehingga pebelajar dapat mengakses informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun luar lingkungan belajar. 4. Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pebelajar yang tidak memiliki cukup waktu untuk belajar. 5. Dapat mendorong pembelajar lebih aktif dan mandiri di dalam belajar. 6. Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya materi pemeblajaran.  7. Isi materi pelajaran dapat di- update dengan mudah. Kekurangan Pembelajaran Berbas

HUKUM MEMBUAT TATO DAN TAHI LALAT PALSU

Membuat Tato dan Tahi Lalat Palsu Tato dan tahi lalat palsu Bertato maksudnya mencacah punggung telapak tangan atau bagian badan lainnya dengan menusukkan jarum padanya hingga hingga ke luar darah, lalu dibubuhi celak atau bahan lainnya hingga tampak kehijau-hijauan. Hukumnya haram, baik atas yang mentato maupun yang mau saja ditato, apalagi yang memenitanya. Bahkan menurut Asy-Syafi’i, tempat yang ditato itu menjadi najis. Jadi kalau mungkin, wajib dihilangkan. Kalau tidak dapat kecuali dengan cara yang dilukai, itupun masih tetap wajib dihilangkan dengan segera, apabila tidak menimbulkan kesulitan, bahaya ataupun kebinasaan. Tapi kalau dikhwatirkan bakal menimbulkan kerusakan, hilangnya salah satu anggota tubuh ataupun luka berat, maka tak wajib menghilangkannya. Serta larangan dari hadist yang bersumber dari Abdullah bin Umar ra;katanya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW mengutuk wanita yang memakaikan dan dipakaikan rambut rambut palsu dan wanita yang mentato dan yang