HIPOTESIS
PENELITIAN
Pengertian
Pernahkah
kalian ketika menonton sebuah film menduga atau memperkirakan akhir dari film
tersebut. Saya contohkan kita sedang menonton serial TV Uttaran (lohh kok
Uttaran, maklum gaes, this is the serial of “emak-emak attack” yang lagi ngehits)
dan kita menduga akhir dari serial drama tersebut, misalkan tokoh utamanya si
Icha akhirnya akan menjadi kaya raya dengan menikah dengan pengusaha kaya. Segala
asumsi bisa kita timbulkan. Bahkan tidak menutup kemungkinan kita berasumsi
yang nyeleneh, misalnya si Icha akan menjadi catwoman pada akhirnya. Toh, kita
yang berhipotesa. Itu tergantung apa dasar yang kita gunakan untuk membuat
dugaan tersebut?
Dalam
kehidupan ini ada banyak hal yang membuat kita sering menduga-duga tentang apa
yang akan terjadi selanjutnya. Seringkali dugaan-dugaan tersebut muncul karena
adanya pengalaman akan hal yang sama atau setidaknya mirip dengan kejadian yang
tengah kita hadapi. Dalam ranah penelitian, dugaan-dugaan juga seringkali
muncul. Dugaan ini lebih sering disebut dengan istilah hipotesis.
Hipotesis
dapat diartikan sebagai dugaan sementara. Hipotesis berasal dari bahasa Yunani hypo yang berarti di bawah dan thesis yang berarti pendirian,
pendapat yang ditegakkan, kepastian. Diadopsi ke dalam bahasa Indonesia menjadi
hipo dan tesis. Jika dimaknai secara bebas, maka hipotesis berarti pendapat
yang kebenarannya masih diragukan. Untuk bisa memastikan kebenaran dari
pendapat tersebut, maka suatu hipotesis harus diuji atau dibuktikan
kebenarannya.
Untuk
membuktikan kebenaran suatu hipotesis, seorang peneliti dapat dengan sengaja
menciptakan suatu gejala, yakni melalui percobaan atau penelitian. Jika sebuah
hipotesis telah teruji kebenarannya, maka hipotesis akan disebut teori.
Awal
terbentuknya hipotesis dalam sebuah penelitian biasanya diawali atas dasar
terkaan atau conjecture peneliti.
Meskipun hipotesis berasal dari terkaan, namun sebuah hipotesis tetap harus
dibuat berdasarkan paca sebuah acuan, yakni teori dan fakta ilmiah.
Pernyataan
hipotesis yang baik memiliki beberapa kriteria. Berikut ini dua kriteria
pernyataan hipotesis baik:
·
Hipotesis adalah pernyataan tetang relasi antara variabel-variabel
·
Hipotesis mengandung implikasi-implikasi yang jelas untuk
pengujian hubungan-hubungan yang dinyatakan tersebut.
Bersadarkan
dua kriteria tersebut disimpulkan bahwa pernyataan hipotesis mengandung dua
variabel atau lebih yang dapat diukur serta menunjukkan secara jelas dan tegas
cara variabel-variabel tersebut berhubungan.
Macam-macam Hipotesis
Ada 3 bentuk
dari hipotesis :
1.
Hipotesis Deskriptif
Hipotesis
deskripsif dapat didefinisikan sebagai dugaan atau jawaban sementara terhadap
masalah deskriptif yang berhubungan dengan variabel tunggal/mandiri.
Contoh:
Seorang peneliti ingin mengetahui
apakah bakso di warung Bakso Mama Hadran Kandangan mengandung boraks atau
tidak.
Maka peneliti dapat membuat rumusan masalah seperti
berikut: Apakah bakso di warung Bakso Umanya Hadran mengandung boraks?
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah
variabel tunggal yakni bakso di warung Mama Hadran Kandangan, maka hipotesis
yang digunakan adalah hipotesis deskriptif. Ada dua pilihan hipotesis yang
dapat dibuat oleh peneliti sesuai dengan dasar teori yang ia gunakan, yakni:
Ho : Bakso di warung Bakso Mama Hadran Kandangan
mengandung boraks atau
H1 : Bakso di warung Bakso Mama Hadran Kandangan tidak
mengandung boraks
2.
Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif dapat didefinisikan sebagai
dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan
perbandingan (komparasi) antara dua variabel penelitian.
Contoh:
Seorang
peneliti hendak mengetahui bagaimana sikap loyal antara pendukung club
sepakbola Manchester United jika dibandingkan dengan sikap loyal pendukung club
sepakbola Chelsea. Apakah pendukung memiliki tingkat loyalitas yang sama ataukah
berbeda.
Maka peneliti dapat membuat rumusan masalah seperti
berikut: Apakah pendukung club sepakbola Manchester United dan Chelsea memiliki
tingkat loyalitas yang sama?
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah
variabel jamak. Variabel pertama adalah loyalitas club sepakbola Manchester
United, sedangkan variabel kedua adalah loyalitas club sepakbola Chelsea.
Karena rumusan masalah mempertanyakan perihal perbandingan antara dua variabel,
maka hipotesis yang digunakan adalah hipotesis komparatif. Ada dua pilihan
hipotesis yang dapat dibuat oleh peneliti sesuai dengan dasar teori yang ia
gunakan, yakni:
Ho: Pendukung club Manchester United memiliki tingkat
loyalitas yang sama dengan pendukung club Chelsea atau
H1: Pendukung club Manchester United memiliki tingkat
loyalitas yang tidak sama (berbeda) dengan pendukung club Chelsea.
3.
Hipotesis Asosisatif
Hipotesis asosiatif dapat didefinisikan sebagai
dugaan/jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan hubungan
(asosiasi) antara dua variabel penelitian.
Contoh:
Seorang
peneliti ingin mengetahui apakah sinetron berjudul “Anak Jalanan” memengaruhi
gaya remaja laki-laki dalam mengendarai motor.
Maka peneliti dapat membuat rumusan masalah seperti
berikut: Apakah sinetron berjudul “Anak Jalanan” memengaruhi gaya remaja
laki-laki dalam mengendarai motor?
Dalam
penelitian ini, variabel yang digunakan adalah variabel jamak. Variabel pertama
adalah sinetron berjudul “Anak Jalanan”, sedangkan variabel kedua adalah gaya
remaja laki-laki dalam mengendarai motor. Karena rumusan masalah mempertanyakan
perihal hubungan antara dua variabel, maka hipotesis yang digunakan adalah
hipotesis asosiatif. Ada dua pilihan hipotesis yang dapat dibuat oleh peneliti
sesuai dengan dasar teori yang ia gunakan, yakni:
Ho: Sinetron berjudul “Anak Jalanan” memengaruhi gaya
remaja laki-laki dalam mengendarai motor atau
H1: Sinetron berjudul “Anak Jalanan” tidak memengaruhi
gaya remaja laki-laki dalam mengendarai motor.
H1 = hipoteis kerja, yaitu hipotesis sintesis dari
hasil kajian teoritis.
H0 = hipotesis nol atau hipotesis statistik, merupakan
lawan dari hipotesis kerja.
Hal ini didasari atas pertimbangan bahwa Ho sengaja
dipersiapkan untuk ditolak sedangkan H1 dipersiapkan untuk diterima.
No comments:
Post a Comment