Kamis, 24 Maret 2016

TIPE ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK SUSKES

Setiap orangtua pasti memiliki harapan agar anaknya kelak menjadi sukses. Butuh kerja keras untuk memenuhi harapan tersebut, bahkan diawali sejak anak masih bayi. Entah dengan menyekolahkan anak di kelas-kelas nursery, atau dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan sejak dini. Namun sesungguhnya tidak  ada resep parenting khusus dalam membesarkan seorang anak agar menjadi orang yang sukses. Hanya saja, para psikolog menemukan adanya beberapa faktor yang bisa memperkirakan kesuksesan seorang anak. Yang mengejutkan, faktor itu ternyata ada pada orang tuanya.

Seperti dikutif dari situs Tabloid Nakita dari Business Insider,  berikut adalah tipe orangtua calon pemilik anak sukses:

1. Mengajarkan anak keahlian sosial
Peneliti dari Pennsylvania State University and Duke University menelusuri lebih dari 700 anak usia TK sampai 25 tahun, dan menemukan hubungan erat antara kemampuan sosial semasa TK dan kesuksesan di usia dewasa dua dekade mendatang.

2. Membiasakan anak melakukan pekerjaan rumah tangga
Mantan Dekan Freshmen dari Universitas Stanford AS, Julie Lythcott Haims, mengatakan, anak yang dibiasakan mengerjakan tugas rumah tangga akan menjelma menjadi pegawai yang bisa bekerjasama dengan rekannya. Mereka juga bisa memiliki rasa empati tinggi dan mampu mengerjakan tugas secara mandiri.

3. Memiliki ekspektasi tinggi
Menggunakan data survei 6.600 anak yang lahir di tahun 2001, Profesor Neal Halfon dari UCLA menemukan ekspektasi orangtua terhadap anaknya bisa berdampak pencapaian yang besar.

“Orangtua yang berharap anaknya mencapai kuliah terlihat berusaha mengatur agar anaknya bisa mencapai tujuan itu dengan pendapatan mereka atau kekayaan yang dimiliki,” kata Halfon.

4. Memiliki hubungan harmonis
Tipe orangtua calon pemilik anak sukses lainnya adalah bagaimana relasi mereka sebagai suami-istri. Studi dari Universitas Illinois AS menemukan bahwa anak yang berasal dari keluarga penuh konflik, apakah kekerasan atau perceraian, berpotensi menghadapi masa depan lebih suram dibandingkan mereka yang memiliki orangtua harmonis.

5. Mempunyai tingkat pendidikan tinggi
Dalam survei tahun 2014 dari University of Michigan, psikolog Sandra Tang mendapati, ibu yang menamatkan pendidikan sampai perguruan tinggi cenderung menurunkan jejaknya pada anak. Sementara anak yang lahir dari ibu yang menikah sangat muda, cenderung tak menamatkan pendidikan SMA-nya.

6. Minim stres
Menurut penelitian yang dikutip dari Brigid Schulte dari Washington Post, jumlah jam yang disediakan ibu dengan anak berusia antara 3-11 tahun bisa memprediksi perilaku, kebahagiaan, dan pencapaian seorang anak. Penelitian lain menyebut, ibu yang stres karena harus bertaruh antara pekerjaan dan mencari waktu bersama anak akan berdampak buruk bagi anaknya.

7. Menghargai usaha daripada menilai kegagalan
Jika seorang anak diberitahu bahwa mereka lolos tes karena kepintarannya, itu akan menciptakan pikiran yang stagnan. Namun jika mereka diajarkan bahwa sukses itu diraih karena usahanya, alam pikiran mereka akan berkembang dengan pesat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMPAT JENIS PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan karakter dalam satuan pendidikan meliputi pembelajaran di kelas, kegiatan sehari-hari di sekolah (kultur sekolah), dan kegiatan...