Setiap orangtua pasti memiliki harapan agar anaknya kelak menjadi
sukses. Butuh kerja keras untuk memenuhi harapan tersebut, bahkan
diawali sejak anak masih bayi. Entah dengan menyekolahkan anak di
kelas-kelas nursery, atau dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan sejak dini.
Namun sesungguhnya tidak ada resep parenting khusus dalam
membesarkan seorang anak agar menjadi orang yang sukses. Hanya saja,
para psikolog menemukan adanya beberapa faktor yang bisa memperkirakan
kesuksesan seorang anak. Yang mengejutkan, faktor itu ternyata ada pada
orang tuanya.
Seperti dikutif dari situs Tabloid Nakita dari Business Insider, berikut adalah tipe orangtua calon pemilik anak sukses:
1. Mengajarkan anak keahlian sosial
Peneliti dari
Pennsylvania State University and Duke University menelusuri lebih dari
700 anak usia TK sampai 25 tahun, dan menemukan hubungan erat antara
kemampuan sosial semasa TK dan kesuksesan di usia dewasa dua dekade
mendatang.
2. Membiasakan anak melakukan pekerjaan rumah tangga
Mantan
Dekan Freshmen dari Universitas Stanford AS, Julie Lythcott Haims,
mengatakan, anak yang dibiasakan mengerjakan tugas rumah tangga akan
menjelma menjadi pegawai yang bisa bekerjasama dengan rekannya. Mereka
juga bisa memiliki rasa empati tinggi dan mampu mengerjakan tugas secara
mandiri.
3. Memiliki ekspektasi tinggi
Menggunakan data
survei 6.600 anak yang lahir di tahun 2001, Profesor Neal Halfon dari
UCLA menemukan ekspektasi orangtua terhadap anaknya bisa berdampak
pencapaian yang besar.
“Orangtua yang berharap anaknya mencapai
kuliah terlihat berusaha mengatur agar anaknya bisa mencapai tujuan itu
dengan pendapatan mereka atau kekayaan yang dimiliki,” kata Halfon.
4. Memiliki hubungan harmonis
Tipe orangtua calon pemilik anak sukses
lainnya adalah bagaimana relasi mereka sebagai suami-istri. Studi dari
Universitas Illinois AS menemukan bahwa anak yang berasal dari keluarga
penuh konflik, apakah kekerasan atau perceraian, berpotensi menghadapi
masa depan lebih suram dibandingkan mereka yang memiliki orangtua
harmonis.
5. Mempunyai tingkat pendidikan tinggi
Dalam
survei tahun 2014 dari University of Michigan, psikolog Sandra Tang
mendapati, ibu yang menamatkan pendidikan sampai perguruan tinggi
cenderung menurunkan jejaknya pada anak. Sementara anak yang lahir dari
ibu yang menikah sangat muda, cenderung tak menamatkan pendidikan
SMA-nya.
6. Minim stres
Menurut penelitian yang dikutip dari Brigid Schulte dari Washington Post,
jumlah jam yang disediakan ibu dengan anak berusia antara 3-11 tahun
bisa memprediksi perilaku, kebahagiaan, dan pencapaian seorang anak.
Penelitian lain menyebut, ibu yang stres karena harus bertaruh antara
pekerjaan dan mencari waktu bersama anak akan berdampak buruk bagi
anaknya.
7. Menghargai usaha daripada menilai kegagalan
Jika
seorang anak diberitahu bahwa mereka lolos tes karena kepintarannya,
itu akan menciptakan pikiran yang stagnan. Namun jika mereka diajarkan
bahwa sukses itu diraih karena usahanya, alam pikiran mereka akan
berkembang dengan pesat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMPAT JENIS PENDIDIKAN KARAKTER
Pendidikan karakter dalam satuan pendidikan meliputi pembelajaran di kelas, kegiatan sehari-hari di sekolah (kultur sekolah), dan kegiatan...
-
Membuat Tato dan Tahi Lalat Palsu Tato dan tahi lalat palsu Bertato maksudnya mencacah punggung telapak tangan atau bagian badan...
-
Kelebihan Pembelajaran Berbasis Web 1. Memungkinkan setiap orang dimanapun, kapanpun, untuk mempelajari ap...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar